TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Italia dan Perserikatan Bangsa-bangsa pada Jumat, 31 Maret 2023, mengkonfirmasi, Jerman telah menerima 32 orang yang selamat dari kapal migran yang karam di wilayah selatan Italia pada bulan lalu. Lebih dari 90 orang tewas pada 26 Februari di dekat Cutro, di wilayah Calabria. Ini merupakan salah satu kecelakaan laut paling mematikan di perairan teritorial Italia.
Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Piantedosi kepada parlemen pada 7 Maret 2023, mengatakan, secara keseluruhan, 80 orang selamat. Kantor pemerintah provinsi Calabria dalam sebuah pernyataan menyatakan, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) membantu mengatur penerbangan charter untuk 32 orang yang selamat ke Hamburg.
"IOM dengan senang hati mendukung relokasi di bawah mekanisme solidaritas sukarela Uni Eropa," kata IOM secara terpisah di Twitter.
Menurut kantor berita ANSA, para penyintas yang terdiri dari 28 warga Afghanistan, dua warga Suriah, satu Irak dan satu Somalia - akan bergabung dengan kerabat yang sudah tinggal di Jerman. Seorang juru bicara IOM mengatakan mereka dapat mengajukan permohonan suaka.
Pemerintah sayap kanan Italia, yang menghadapi lonjakan kedatangan laut dari Afrika Utara, telah berulang kali mendesak negara-negara lain di Uni Eropa untuk menerima lebih banyak migran. Pihak berwenang Italia menghadapi tuduhan bahwa mereka tidak berbuat cukup untuk menghentikan kapal karam migran. Roma membantah tudingan itu.
Perahu polisi mencoba mencegat kapal itu sebelum tenggelam, tetapi gagal mencapainya karena cuaca buruk. Badan amal dan politisi oposisi mempertanyakan, mengapa kapal penjaga pantai, yang lebih siap menghadapi laut lepas, tidak dikerahkan.
REUTERS
Pilihan Editor: Merasa Terancam Barat, Belarusia Siap Tampung Rudal Nuklir Antarbenua Rusia