Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bantah Menculik, Rusia: Deportasi Anak Ukraina untuk Lindungi dari Perang

Reporter

image-gnews
Sejumlah balita yang telah dipindahkan dari panti asuhan Donetsk dan Makayevka saat berada di panti asuhan din Kramatorsk, Ukraina (30/8). REUTERS/Gleb Garanich
Sejumlah balita yang telah dipindahkan dari panti asuhan Donetsk dan Makayevka saat berada di panti asuhan din Kramatorsk, Ukraina (30/8). REUTERS/Gleb Garanich
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Vassily Nebenzia membantah tuduhan bahwa Rusia secara sengaja mendeportasi anak-anak Ukraina ke negaranya atau mengizinkan anak-anak yang direlokasi diadopsi warga Rusia.

"Yang terjadi saat ini adalah evakuasi dari zona perang yang sesuai dengan kewajiban hukum kemanusiaan internasional dan juga Konvensi Hak-Hak Anak," kata Nebenzia kepada media pemerintah Rusia, TASS, dalam wawancara yang dirilis  Jumat.

Ia juga menolak dakwaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dua pekan lalu terhadap Presiden Vladimir Putin dan komisioner urusan anak di Rusia Maria Lvova Belova atas tuduhan deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia.

Ukraina sebelumnya menyebut tengah menyelidiki deportasi lebih dari 19 ribu anak-anak yang dipisahkan dari orang tuanya di "titik penyaringan" saat berusaha meninggalkan wilayah baru yang dikuasai Rusia.

Penyelidikan juga dilakukan terkait anak-anak yang diambil dari panti-panti asuhan, atau dipisahkan dari wali yang merawat mereka setelah orang tua mereka tewas karena perang.

Rusia menolak tuduhan tersebut dan menegaskan tindakan itu ditujukan hanya untuk melindungi anak-anak yang rentan di teritori yang mereka kuasai --dan sebagian besar telah secara sepihak dicaplok.

Nebenzia menyatakan jutaan orang telah dievakuasi ke Rusia, termasuk anak-anak. “Mereka sebagian besar tiba di negara tersebut bersama orang tua atau wali yang mengasuh.”

Ia menjelaskan pihaknya hanya menemukan sedikit anak di panti asuhan yang tanpa asuhan orang tua, seraya menegaskan bahwa fokus utama Rusia adalah untuk menyerahkan anak-anak tersebut kepada keluarga atau kerabat mereka di Rusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tuduhan Barat bahwa anak-anak tersebut telah diadopsi di Rusia merupakan pandangan yang menyesatkan, katanya.

"Tujuan utamanya adalah untuk memastikan anak-anak akan bersama keluarganya dan tidak di panti asuhan. Cara seperti ini secara khusus dipilih mengingat adanya kemungkinan penyatuan kembali anak-anak dengan saudara mereka, jika ditemukan," kata Nebenzia.

Wakil tetap Rusia untuk PBB tersebut mengatakan Rusia tidak akan membatasi anak-anak berhubungan atau berkomunikasi dengan kerabat dan teman-temannya di mana pun mereka berada.

Selain itu, ujarnya, para orang tua dapat menghubungi kantor Lvova-Belova apabila hendak dibantu dipersatukan kembali dengan anak-anak mereka.

Ia menambahkan bahwa sejauh ini sudah ada 15 anak-anak dari delapan keluarga yang telah dipersatukan lagi dengan kerabatnya melalui langkah seperti itu.

Pilihan Editor: AS: Rusia Tahan 6.000 Anak Ukraina untuk 'Pendidikan Ulang"

REUTERS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

5 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

6 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

7 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

15 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

17 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

20 jam lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

21 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

1 hari lalu

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com
Wartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow

Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei

1 hari lalu

Markas Besar ICC, Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag, Belanda .
Top 3 Dunia: Benjamin Netanyahu, ICC dan Ali Khamenei

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar kemungkinan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditangkap oleh ICC.