Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO Pertimbangkan Obat Obesitas Masuk Daftar Esensial, Ada Apa?

image-gnews
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempertimbangkan untuk memasukkan obat-obatan yang memerangi obesitas ke dalam "daftar obat esensial". Ini dapat digunakan untuk memandu keputusan pembelian pemerintah di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Sebuah panel penasihat WHO akan meninjau permintaan baru untuk obat-obatan yang akan dimasukkan bulan depan. Daftar obat esensial yang diperbarui akan jatuh tempo pada September.

Memasukkan obat obesitas di antara obat esensial WHO dapat memiliki arti penting bagi populasi tersebut. Para ahli mengatakan bahwa menambahkan obat HIV ke dalam daftar pada 2002, membantu membuatnya lebih banyak tersedia bagi pasien AIDS di negara-negara miskin.

Permintaan untuk mempertimbangkan obat obesitas diajukan oleh tiga dokter dan seorang peneliti di Amerika Serikat. Ini mencakup liraglutide, bahan aktif dalam obat obesitas Novo Nordisk, Saxenda, yang akan segera keluar patennya. Ini memungkinkan versi generik yang lebih murah.

Panel dapat menolak permintaan tersebut atau menunggu lebih banyak bukti. Keputusan WHO untuk memasukkan Saxenda dan akhirnya obat generik ke dalam daftar akan menandai pendekatan baru untuk obesitas global oleh badan kesehatan di bawah naungan Persikatan Bangsa-bangsa (PBB) itu.

Itu juga bisa membuka jalan bagi perawatan yang lebih baru dan lebih kuat dari Novo Nordisk yang disebut Wegovy dapat direkomendasikan untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah di masa depan.

Beberapa ahli kesehatan masyarakat memperingatkan agar tidak memperkenalkan obat-obatan tersebut terlalu luas sebagai solusi untuk kondisi kompleks yang masih belum sepenuhnya dipahami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Obesitas merupakan masalah kesehatan yang semakin penting di banyak negara," kata juru bicara WHO. "Obat untuk pengobatan obesitas hanyalah salah satu aspek manajemen, tentu saja, dan pencegahan juga penting."

WHO mengatakan panel ahli akan mempertimbangkan bukti liraglutide selama beberapa bulan mendatang. Mereka mungkin juga mencari evaluasi yang lebih luas dari jenis perawatan penurunan berat badan lainnya di masa mendatang.

Menurut WHO, lebih dari 650 juta orang dewasa di seluruh dunia mengalami obesitas – lebih dari tiga kali lipat angka 1975. Kira-kira 1,3 miliar lainnya kelebihan berat badan. Mayoritas – 70 persen dari catatan itu – tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Pilihan Editor: WHO: Obesitas Jadi Momok Baru Dunia  

REUTERS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

1 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

1 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

1 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

2 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

3 hari lalu

Ilustrasi obat. TEMPO/Subekti
Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

10 hari lalu

ilustrasi minum obat (pixabay.com)
4 Obat Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur, Benarkah?

Empat macam obat umum ini disebut berpeluang membuat orang panjang umur. Simak sebabnya dan penjelasan peneliti.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

10 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

11 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.