TEMPO.CO, Jakarta - Perseteruan antara mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad dan PM Anwar Ibrahim makin memanas.
Mahathir memberi waktu Anwar selama tujuh hari ke depan untuk mencabut pernyataannya yang dinilai mencemarkan nama baik pria berusia 92 tahun itu. Mahathir juga menuntut Anwar meminta maaf kepadanya.
Seperti dilansir Channel NewsAsia Rabu 29 Maret 2023, Mahathir melayangkan surat somasi pada Senin yang berisi semua permintaannya. "Meskipun Perdana Menteri tidak menyebut nama saya dalam pidatonya, jelas dia merujuk pada saya," kata Mahathir.
"Siapa lagi yang memimpin negara ini selama 22 tahun ditambah 22 bulan lagi sebagai perdana menteri," ujar dia.
Mahathir dalam konferensi pers menegaskan dirinya mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum, jika Anwar tidak menanggapi somasinya.
"Meskipun dia pernah menuduh saya sebelumnya, dia bukan Perdana Menteri pada saat itu. Sekarang sebagai seorang Perdana Menteri, dia memiliki kredibilitas, sehingga apa yang dikatakan olehnya akan dianggap serius," ucapnya.
"Dia seharusnya tidak melontarkan tuduhan secara bebas. Itu sangat serius jika datang dari seorang Perdana Menteri," tegas Mahathir.
Pernyataan yang dinilai Mahathir telah mencemarkan nama baiknya itu disampaikan Anwar dalam kongres nasional khusus Partai Keadilan Rakyat (PKR) pada 18 Maret lalu.
Pada saat itu, Anwar menuturkan pernah mengenal seseorang yang menguasai sepenuhnya sumber daya Malaysia untuk diri sendiri dan keluarganya selama masa pemerintahan yang berlangsung 22 tahun dan 22 bulan.
Anwar tidak menyebut nama dalam pernyataannya itu. Namun, Mahathir adalah perdana menteri Malaysia dari Juli 1981 hingga Oktober 2003. Ia kembali menjabat pada Mei 2018 hingga Februari 2020.
"Seseorang, setelah 22 tahun (dan) 22 bulan lagi berkuasa, meratapi bahwa orang Melayu telah kehilangan segalanya. Bagaimana tidak, jika Anda mengambil semuanya untuk keluarga dan anak-anak Anda. Sekarang ketika Anda kehilangan kekuasaan Anda, Anda ingin berbicara soal rakyat," kata Anwar dalam acara itu.
Dalam forum itu, Anwar juga mengecam pihak-pihak yang disebutnya berusaha menciptakan perpecahan rasial. "Patriotisme, rasisme dan kefanatikan agama adalah perlindungan terakhir para bandit.”
Belum ada tanggapan resmi Anwar atas tuntutan Mahathir itu.
Pilihan Editor: Balas Kritik Anwar Ibrahim, Mahathir Sebut Orang Melayu Kini Makin Miskin
CNA