TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengungkap fakta baru penembakan di Tennessee , yang menewaskan 3 murid dan 3 pegawai sekolah dasar Kristen di Nashville, Tennessee, AS. Pelaku sedang di bawah perawatan dokter untuk "gangguan emosional" dan memiliki koleksi senjata.
Fakta terbaru tentang Audrey Elizabeth Hale, 28 tahun, muncul beberapa jam setelah polisi merilis video mengerikan yang menunjukkan petugas menyerbu Sekolah Kovenan saat serangan terjadi Senin, 27 Maret 2023, dengan melakukan penggeledahan dari ruang ke ruang sebelum menemukan dan menembak pelaku.
Pihak berwenang mengatakan mereka masih berusaha menemukan motif dari berbagai tulisan dan bukti lain yang ditinggalkan oleh Hale.
Hale membawa dua senjata gaya serbu dan sebuah pistol, yang terbaru dari rangkaian panjang penembakan massal di AS yang telah mengubah sekolah menjadi zona pembunuhan dan menambah bahan bakar ke debat nasional tentang hak dan peraturan senjata.
Hale mempunyai tujuh senjata api yang dibeli secara legal dalam beberapa tahun terakhir dari lima toko di area Nashville, kata Kepala Polisi Metropolitan Nashville John Drake kepada wartawan, Selasa.
Orang tua Hale sendiri tidak tahu bahwa Hale memiliki banyak senjata api. Mereka mengira Hale hanya memiliki satu senjata, lalu menjualnya, kata Drake. Ia menambahkan, ibu dan ayah Hale menyatakan, seharusnya anaknya tidak memiliki senjata apapun karena masalah kesehatan mental.
Sang ibu, saat melihat Hale meninggalkan rumah dengan tas merah pada Senin pagi, mempertanyakan apa yang ada di dalam tas tersebut, kata kepala polisi.
Hale "dalam perawatan dokter, untuk gangguan emosional," kata Drake tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Di bawah undang-undang Tennessee, penyakit mental bukanlah alasan bagi polisi untuk menyita senjata, kecuali seseorang dianggap tidak kompeten secara mental oleh pengadilan.
Drake mengatakan tampaknya Hale memiliki semacam pelatihan senjata. Hale menembaki petugas dari lantai dua sekolah saat mereka tiba dengan mobil patroli sambil berdiri di belakang jendela besar untuk menghindari sasaran empuk.
Hale meninggalkan peta rinci sekolah yang menunjukkan titik masuk serta apa yang digambarkan Drake sebagai "manifesto" yang menunjukkan bahwa Hale mungkin telah merencanakan untuk melakukan penembakan di lokasi lain.
Pada hari Senin, Drake mengatakan Hale diidentifikasi sebagai seorang transgender, dan mengatakan para penyelidik yakin tersangka memendam "kebencian karena harus pergi ke" Covenant School sebagai seorang anak.
REUTERS
Pilihan Editor Adidas Gugat Logo Tiga Garis Black Live Matter, sebelumnya Kalah dari Thom Browne