TEMPO Interaktif, Bangkok: Salah satu pendiri gerakan Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD), Sondhi Limthongkul, dalam kondisi kritis akibat pendarahan di otaknya. Sondhi ditembak pada Jumat (17/4) pagi dan peluru masih bersarang di kepala bagian kiri.
Direktur Rumah Sakit Vajira, Dr Chaiwun Charoenchoktavee, mengatakan bahwa para dokter saat ini sedang mengoperasi Sondhi dan operasi tersebut diperkirakan baru selesai petang hari.
Mobil Sondhi ditembaki di pompa bensin dekat bank sentral sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Juru bicara PAD Panthep Puapongpan mengatakan sopir dan pengawal Sondhi juga terluka akibat penembakan tersebut.
Menurut Charoenchoktavee, Sondhi hanya mengalami luka di kepala. Sementara, supir Sondhi, Vayupak Mussi, juga mengalami luka serius. Namun, Mussi saat ini sudah berada dalam kondisi stabil.
Sondhi merupakan salah satu pendiri PAD. PAD merupakan kelompok di balik demonstrasi dengan baju kuning yang menyandera bandar udara utama di Bangkok tahun lalu. Para anggota PAD terdiri dari aktivis, akademisi, mantan personel militer, serta kelompok masyarakat kelas menengah Thailand.
PAD tidak terlibat dalam kekerasan politik yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir di Thailand. PAD justru dikenal sebagai kelompok anti-Thaksin. Sedangkan, kelompok yang terlibat kekisruhan politik dalam beberapa pekan terakhir justru merupakan pendukung Thaksin.
NATION| KODRAT SETIAWAN