AS Tetap Berhati-Hati
Amerika Serikat yang juga negara adidaya nuklir bereaksi dengan hati-hati. Amerika mengecilkan kekhawatiran tentang pengumuman Putin dan potensi Moskow untuk menggunakan senjata nuklir dalam perang di Ukraina.
Seorang pejabat senior Washington mencatat Rusia dan Belarusia telah membicarakan kesepakatan semacam itu selama setahun terakhir, dan mengatakan tidak ada tanda-tanda Moskow berencana menggunakan senjata nuklirnya.
"Kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir strategis kami sendiri atau indikasi Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir. Kami tetap berkomitmen untuk pertahanan kolektif aliansi NATO," kata pejabat itu tanpa disebut namanya dikutip Reuters.
Pejabat senior AS itu mencatat Moskow dan Minsk telah berbicara tentang transfer senjata nuklir selama beberapa waktu.
Analis di Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Washington mengatakan dalam sebuah catatan pada Sabtu malam bahwa risiko eskalasi perang nuklir "tetap sangat rendah".
"ISW terus menilai bahwa Putin adalah aktor yang menghindari risiko yang berulang kali mengancam untuk menggunakan senjata nuklir tanpa niat menindaklanjuti untuk mematahkan tekad Barat," tulisnya.
Namun, Kampanye Internasional untuk Menghapuskan Senjata Nuklir (ICAN) menyebut pengumuman Putin sebagai eskalasi yang sangat berbahaya. "Dalam konteks perang di Ukraina, kemungkinan salah perhitungan atau salah tafsir sangat tinggi. Berbagi senjata nuklir membuat situasinya jauh lebih buruk dan berisiko menimbulkan bencana kemanusiaan," katanya di Twitter.
Ukraina: Penempatan Senjata Nuklir Mengacaukan Belarusia
Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov menyebut rencana Presiden Vladimir Putin untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia akan mengacaukan negara itu. Dia menganggap bangsa sama-sama pecahan uni Soviet itu telah "disandera" oleh Moskow.
Oleksiy mengatakan keputusan itu sebagai langkah menuju destabilisasi internal negara. Dia menambahkan, itu memaksimalkan tingkat persepsi negatif dan penolakan publik terhadap Rusia dan Putin dalam masyarakat Belarusia.
"Kremlin mengambil Belarusia sebagai sandera nuklir," tulis Penasihat Keamanan Utama untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Twitter, Minggu, 26 Maret 2023.
Penasihat senior Zelensky lainnya pada Minggu mencemooh rencana Putin. Dia menyebut pemimpin Rusia itu "terlalu mudah ditebak".
"Membuat pernyataan tentang senjata nuklir taktis di Belarusia, dia mengakui bahwa dia takut kalah, dan yang bisa dia lakukan hanyalah menakut-nakuti dengan taktik," cuit Mykhailo Podolyak.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Spesifikasi R-37M, Senjata yang Diklaim Rusia Paling Efektif selama Invasi Ukraina