TEMPO.CO, Jakarta - Andrey Gurulyov, Wakil Duma Negara Rusia, menyerukan agar Inggris dihapuskan dari muka bumi. Dia beralasan bahwa Inggris adalah "penghasut utama" dalam perang Rusia Ukraina.
Pernyataan Gurulyov diunggah di Twitter dengan teks bahasa Inggris oleh Anton Gerashchenko, penasihat menteri dalam negeri Ukraina. Saat itu Gurulyov sedang tampil di sebuah acara televisi.
Baca Juga:
"Perhatian, Inggris Raya! Para propagandis Rusia melihat Inggris sebagai penghasut utama dan ingin mengakhiri perang dengan menimbulkan kekalahan kritis pada Inggris," cuit Gerashchenko pada Kamis. Dia membagikan segmen TV yang menampilkan Gurulyov, yang juga seorang pensiunan pemimpin militer Rusia.
Gurulyov blak-blakan tentang perang karena sering mengkritik sekutu Ukraina. Dia juga baru-baru ini meramalkan bahwa pertempuran tidak akan berakhir sebelum 2027.
"Hal pertama yang harus dilakukan adalah meruntuhkan Inggris, menghapusnya dari muka bumi. Dan nyatanya, setelah itu, semuanya akan berakhir. Itu akan berakhir, karena Inggrislah bajingan utama. Dan wilayah di balik genangan (AS) sendiri sebagai tuannya," kata Gurulyov dalam klip yang diposting oleh Gerashchenko.
Mantan komandan Rusia itu melanjutkan, bahwa penghasut utama di Eropa adalah Inggris. "Dengan menimbulkan kekalahan kritis di Inggris, pada dasarnya seluruh perang akan berakhir. Dan mereka akan mulai mendengarkan apa yang dikatakan presiden kita. Mereka akan mulai mendengarkan apa yang dikatakan Presiden Republik Rakyat China. Cepat atau lambat hal itu akan terjadi, dan mungkin begitulah akhirnya."
Pekan ini, Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Pertemuan itu menggambarkan persatuan Rusia-China dalam menghadapi tekanan Barat. Para pemimpin sepakat dalam pertemuan itu mereka bekerja sama dalam sejumlah bidang bisnis dan ekonomi.
Perang Rusia Ukraina telah meluas ke kota-kota besar, termasuk Kyiv, Odesa, dan Kherson. Baru-baru ini, pertempuran semakin intensif di Bakhmut, di wilayah Donetsk Ukraina, yang telah menjadi tempat pertempuran selama berbulan-bulan antara pasukan Rusia dan paramiliter melawan pasukan Ukraina.
NEWSWEEK
Pilihan Editor: Prancis Rusuh, 457 Orang Ditangkap dan Jalan-jalan di Paris Dibakar