Menteri Luar Negeri Australia, Stephen Smith, mengatakan hal itu di sela-sela pertemuan dengan koleganya sesama menteri luar negeri sekawasan Asia Tenggara di Denpasar, Bali, pekan ini.
"Hal utama disini adalah bukan soal penanganan pengungsi Rohingyas atau soal yang lain, tetapi hal utama yang paling penting disini adalah suatu negara tidak akan bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, sehingga setiap negara membutuhkan kerjasama regional," ujar Mr. Smith dari Denpasar.
Junta Burma pekan lalu telah menunjukkan sinyal untuk siap mengadakan dialog dengan pemerintah Indonesia tentang penanganan sekitar 400 pengungsi Rohingyas yang saat ini berada di Nanggroe Aceh Darussalam.
Rohingyas, sebuah suku Muslim yang sejak ribuan tahun mendiami wilayah dekat berbatasan Burma - Bangladesh, dan termasuk dalam wilayah Burma, tetapi tidak diakui status kewarganegaraannya oleh pemerintah Burma yang mayoritas beragama Budha. Mereka juga menghadapi situasi kemiskinan yang akut dan represi dari junta militer Burma. Ribuan suku Rohingyas telah mengungsi ke Bangladesh dan ribuan pengungsi Rohingyas dengan kapal boat sederhana mulai merepotkan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Masalah pengungsi Rohingyas menjadi perhatian negara-negara di kawasan regional Asia Tenggara, setelah tahun lalu, sejumlah pengungsi mendapat perlakuan yang kurang manusiawi dari aparat keamanan Thailand, dan mengundang protes banyak lembaga dunia.
Australia telah mengumumkan akan menyediakan dana sekitar 3,5 juta dolar Australia untuk membantu penanganan kemanusiaan pengungsi Rohingyas. Bantuan akan disalurkan melalui World Food Program, UNDP, dan CARE Australia.
CANBERRATIMES l WAHYUW