'Semuanya menjadi kosong'
Untuk sementara, semuanya berjalan dengan baik.
Tamsen melakukan dua "penarikan" dari akun Golden Sun-nya, yang melibatkan permintaan agar poin yang diperolehnya dari menonton film dikonversi menjadi uang tunai.
Beberapa hari kemudian, uang fisik mendarat di rekening banknya.
Tapi minggu lalu, dia pergi untuk melakukan penarikan ketiga. "Semuanya kosong," katanya.
"Saya tidak bisa masuk ke akun saya atau bahkan menghubungi manajer regional karena akun mereka telah dihapus di Telegram."
Tanda-tanda runtuh
Situs web Golden Sun telah offline dan pesan obrolan serta akun media sosial manajernya telah menghilang.
Tamsen mengatakan dia sekarang percaya semuanya adalah penipuan yang rumit. "Aku marah," katanya.
"Tetapi pada saat yang sama, saya berpikir 'itu adalah kesalahan saya'. Saya membuat pilihan untuk melakukannya. Tapi bagaimanapun, saya belajar dari itu."
Secara keseluruhan, Tamsen kehilangan sekitar 370 kina, atau $185, yang baginya merupakan uang yang banyak. Pemuda berusia 25 tahun itu tidak sendirian.
Beberapa minggu yang lalu, Dr Cox sedang memberikan kuliah tamu di Universitas Papua Nugini ketika sekelompok mahasiswa skeptis mendatanginya menanyakan tentang Golden Sun.
"Dan saya berkata, 'Dari mana uang itu berasal? Apakah orang dijanjikan pengembalian yang tidak realistis, tanpa penjelasan nyata tentang bagaimana uang itu dihasilkan?'" Kata Dr Cox.
"Ini terlihat seperti skema piramida bagiku."
Skema piramida adalah model keuangan di mana anggota menerima dividen dari biaya yang dibayarkan oleh peserta baru, bukan dari penyediaan produk atau layanan nyata.
Saat peserta baru berhenti mendaftar, model akan runtuh.