TEMPO.CO, Jakarta - Seorang hakim federal di New York, Amerika Serikat (AS) memerintahkan bank sentral Iran dan perantara Eropa pada Rabu untuk membayar US$1,68 miliar kepada anggota keluarga tentara yang tewas dalam pengeboman di barak Korps Marinir AS di Lebanon pada 1983.
Hakim Distrik AS Loretta Preska mengatakan undang-undang federal 2019 mencabut kekebalan kedaulatan Bank Markazi, bank sentral Iran, dari gugatan tersebut. Iran dianggap bersalah karena memberikan dukungan material kepada para pelaku pengeboman.
Preska mengatakan undang-undang 2019 memberi wewenang kepada pengadilan AS untuk mengizinkan penyitaan aset yang diadakan di luar negeri untuk memenuhi keputusan terhadap Iran dalam kasus terorisme. Terlepas dari undang-undang lain seperti FSIA yang akan memberikan kekebalan.
Pengacara para pihak tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pada 23 Oktober 1983, pengeboman di barak Korps Marinir menewaskan 241 anggota dinas AS. Para korban dan keluarga mereka memenangkan keputusan senilai US$2,65 miliar melawan Iran di pengadilan federal pada 2007 atas serangan tersebut.
Enam tahun kemudian, mereka berusaha menyita hasil obligasi yang diduga dimiliki oleh Bank Markazi dan diproses oleh Clearstream Banking SA, unit Deutsche Boerse AG yang berbasis di Luxembourg, untuk memenuhi sebagian keputusan pengadilan.
Bank Markazi berpendapat bahwa gugatan itu tidak diperbolehkan berdasarkan Undang-Undang Kekebalan Asing (FSIA), yang umumnya melindungi pemerintah asing dari tanggung jawab di pengadilan AS.
Pada Januari 2020, Mahkamah Agung AS membatalkan putusan pengadilan yang lebih rendah demi kepentingan keluarga. Mahkamah memerintahkan kasus tersebut untuk dipertimbangkan kembali berdasarkan undang-undang baru, yang diadopsi sebulan sebelumnya sebagai bagian dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional.
Pengadilan Luksemburg pada 2021 memerintahkan Clearstream untuk tidak memindahkan dana tersebut sampai pengadilan di negara tersebut mengakui keputusan AS tersebut. Clearstream telah mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Pilihan Editor: Gedung Putih Putar Lagu Perlawanan Iran saat Perayaan Nowruz
REUTERS