TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 30 ribu staf pendukung pendidikan dan serikat guru Los Angeles, AS, menggelar aksi mogok, Selasa, 21 Maret 2023, menyebabkan sekolah diliburkan mendadak.
Pemogokan di Los Angeles Unified School District akan mengganggu pendidikan, makan, konseling, dan layanan sosial lainnya untuk 565.000 siswa dan orang tua mereka.
Baca Juga:
Penghentian proses belajar dan mengajar ini pernah terjadi ketika pemogokan guru selama enam hari pada 2019 dan pandemi virus corona yang menutup pengajaran di kelas selama lebih dari satu tahun pada 2020 dan 2021.
Serikat Karyawan Layanan Internasional di Lokal 99, yang mewakili pengemudi bus, penjaga, pekerja kafetaria, dan asisten kelas, memulai pemogokan pada Selasa pagi setelah negosiasi di menit-menit terakhir gagal pada hari Senin.
Serikat pekerja, yang mengatakan 96% anggotanya telah menyetujui pemogokan, menuntut kenaikan gaji 30% plus tambahan $2 per jam untuk pekerja dengan bayaran terendah, Los Angeles Times melaporkan.
United Teachers Los Angeles yang beranggotakan 35.000 orang juga keluar dari pekerjaan sebagai dukungan, dengan mengatakan ingin membawa pekerja pendidikan keluar dari kemiskinan, mengurangi ukuran kelas dan memastikan setiap sekolah memiliki staf penuh.
Inspektur Pendidikan Los Angeles Alberto Carvalho mengatakan kepada wartawan, bahwa distrik menawarkan kenaikan 23% ditambah bonus 3% dan bahwa "masih ada sumber daya tambahan untuk disiapkan."
"Kami memahami frustrasinya," kata Carvalho, yang mengakui bahwa para pekerja telah dibayar rendah selama bertahun-tahun dan menawarkan untuk tetap siaga sepanjang waktu guna mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pemogokan lebih awal.
Terlepas dari pemogokan, distrik sekolah akan berusaha menyediakan layanan makanan untuk siswa yang kelaparan, kata Carvalho, dan minta orang tua untuk mengidentifikasi beberapa alternatif jika beberapa tempat makan kewalahan.
REUTERS
Pilihan Editor Ukraina Sebut Rudal Jelajah Rusia di Krimea Meledak, Moskow Membantah