Negara Anggota ICC
Rusia dan Ukraina sejatinya termasuk anggota ICC. Walau Kyiv telah memberikan yurisdiksi untuk mengadili kejahatan di wilayahnya, ICC tidak memiliki kepolisian sendiri dan bergantung pada negara anggota untuk melakukan penangkapan Putin.
Sebanyak 123 negara anggota adalah Negara Pihak Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional yang terdiri atas 33 negara Afrika, 19 negara Asia-Pasifik, 18 negara Eropa Timur, 28 negara Amerika Latin dan Karibia, serta 25 negara Eropa Barat dan lain-lain.
Berikut daftar lengkap negara anggota ICC
Afrika: Senegal, Ghana, Mali, Lesotho, Botswana, Sierra Leone, Gabon, Afrika Selatan, Nigeria, Republik, Afrika Tengah, Benin, Mauritius, Niger, Republik Demokrasi Kongo, Uganda, Namibia, Gambia, Republik Bersatu Tanzania, Malawi, Djibouti, Zambia, Guinea, Burkina Faso, Kongo, Liberia, Kenya, Komoro, Chad, Madagaskar, Seychelles, Tunisia, Cabo Verde, Pantai Gading,
Asia-Pasifik: Fiji, Tajikistan, Kepulauan Marshall, Nauru, Siprus, Kamboja, Yordania, Mongolia, Timor Leste, Samoa, Korea Selatan, Afghanistan, Jepang, Pulau Masak, Bangladesh, Maladewa, Vanuatu, Palestina, Kiribati
Eropa Timur: Kroasia, Serbia Polandia, Hungaria, Slovenia, Estonia, Makedonia Utara, Bosnia Herzegovina, Slovakia, Rumania, Bulgaria, Latvia, Albania, Lithuania, Georgia, Montenegro, Republik Ceko, Republik Moldova
Amerika Latin dan Karibia: Trinidad dan Tobago, Belize, Venezuela, Argentina, Dominika, Paraguay, Kosta Rika, Antigua dan Barbuda, Peru, Ekuador, Panama, Brazil, Bolivia, Uruguay, Honduras, Kolumbia, Saint Vincent dan Grenadines, Barbados, Guyana, Republik Dominika, Meksiko, Saint Kitts dan Nevis, Suriname, Chili, Saint Lucia, Grenada, Guatemala, El Salvador
Eropa Barat dan lain-lain: San Marino, Italia, Norway, Islandia, Perancis, Belgium, Kanada, Selandia Baru, Luksemburg, Spanyol, Jerman, Austria, Finlandia, Andorra, Denmark, Swedia, Belanda, Liechtenstein, Britania Raya, Swiss, Portugal, Irlandia, Yunani, Australia, Malta.
Pilihan Editor: Presiden Rusia Vladimir Putin Dituduh Lakukan Kejahatan Perang, Ini Defenisi Konvensi Jenewa
NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM | REUTERS | ICC