TEMPO.CO, Jakarta - Presiden China, Xi Jinping menyebut proposal Beijing ihwal solusi damai perang Rusia Ukraina mencerminkan pandangan global. Dia ingin mengedepankan netralitas, walau sadar apa yang diajukannya tidak mudah.
Xi Jinping menulis sebuah artikel di Rossiyskaya Gazeta. Dalam tulisannya itu, dia menyerukan "pragmatisme" di Ukraina. Beijing, pada bulan lalu, menerbitkan proposal penyelesaian konflik Ukraina. Xi Jinping mengatakan, 12 butir yang berada dalam makalah itu mewakili sebanyak mungkin kesatuan pandangan masyarakat dunia.
"Dokumen tersebut berfungsi sebagai faktor konstruktif dalam menetralkan konsekuensi krisis dan mempromosikan penyelesaian politik. Masalah yang kompleks tidak memiliki solusi yang sederhana,” kata Xi dikutip Reuters.
Xi Jinping Ingin Peran China sebagai Pendorong Perdamaian Global
Xi berusaha membuat China sebagai pendorong perdamaian global. Dia memproyeksikannya sebagai kekuatan besar yang bertanggung jawab. Beijing secara terbuka tetap netral dalam konflik Ukraina, sambil mengkritik sanksi Barat terhadap Rusia dan menegaskan kembali hubungan dekatnya dengan Moskow.
Resolusi damai untuk situasi di Ukraina, tulis Xi, juga akan "memastikan stabilitas produksi global dan rantai pasokan."
Dia menyerukan jalan keluar yang rasional dari krisis, yang akan "ditemukan jika setiap orang dipandu oleh konsep keamanan bersama, komprehensif, bersama dan berkelanjutan, dan melanjutkan dialog dan konsultasi dengan cara yang setara, bijaksana, dan pragmatis."