TEMPO.CO, Jakarta - Seorang menteri Israel yang bertanggung jawab untuk mengelola Tepi Barat yang diduduki memancing kecaman lagi, Senin, 20 Maret 2023, setelah ia mengatakan tidak ada sejarah atau budaya Palestina dan tidak ada yang namanya rakyat Palestina.
Menteri Keuangan Bezalel Smotrich juga memancing murka Yordania karena berbicara di podium yang ditutupi dengan variasi bendera Israel yang menunjukkan negara Israel dengan batas-batas yang diperluas yang mencakup Tepi Barat, Yerusalem Timur, Gaza, dan Yordania.
“Adakah sebuah sejarah atau budaya Palestina? Tidak ada,” katanya, dalam cuplikan pidatonya, Minggu, di sebuah konferensi di Prancis yang dibagikan secara luas di media sosial. "Tidak ada yang namanya orang Palestina."
Smotrich, yang memimpin sebuah partai nasionalis religius dalam koalisi sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, berpidato di hari yang sama dengan pertemuan pejabat Israel dan Palestina di resor Mesir Sharm el-Sheikh untuk pembicaraan menurunkan eskalasi menjelang bulan suci umat Muslim, Ramadan, dan hari suci Paskah Yahudi.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengutuk pernyataan Smotrich, dengan mengatakan pernyataan-pernyataan itu hasutan untuk kekerasan.
Wakil juru bicara PBB Farhan Haq menggambarkan pernyataan Smotrich sebagai "tak menolong sama sekali,” mengatakan kepada wartawan di New York: "Tentu saja, dengan sangat jelas dan sangat nyata ada yang namanya rakyat Palestina. Hak-hak asasi mereka ditegakkan oleh PBB.”
Yordania yang membuat perdamaian dengan Israel pada 1994, menyuarakan kemarahannya atas bendera di panggung di sampingnya dan mengatakan mereka telah memanggil duta besar untuk mengajukan protes.
“Ini sebuah perilaku provokatif yang tidak bertanggung jawab oleh seorang menteri yang sedang menjabat dan sebuah pelanggaran terhadap norma-norma internasional dan traktat perdamaian Yordania-Israel. Perilaku ekstremis ini mendorong eskalasi,” kata Sinan al Majali, juru bicara untuk Kementerian Luar Negeri Yordania.
Yordania menyerukan pemerintah Israel untuk mengambil sikap yang “jelas dan terus-terang”, kata Majali.
Kementerian Luar Negeri Israel kemudian menulis di Twitter: "Israel berkomitmen pada perjanjian damai 1994 dengan Yordania. Tidak ada perubahan dalam posisi Negara Israel, yang mengakui integritas teritorial Kerajaan Hashemite."
Seorang juru bicara Smotrich mengatakan bendera tersebut didekorasi oleh penyelenggara konferensi dan menteri tersebut adalah tamu.