Di kota barat daya Bordeaux, sekitar 200-300 orang, kebanyakan anak muda, berkumpul menentang reformasi dan meneriakkan: "Macron, mundur!" Beberapa tempat sampah dibakar saat massa meneriakkan: "Ini akan meledak."
Selama tiga malam terakhir, bentrokan terkait reformasi pensiun, di Paris dan di seluruh negeri, mengingatkan pada protes Rompi Kuning yang meletus pada akhir 2018 karena tingginya harga bahan bakar.
Hari kesembilan mogok nasional dan protes dijadwalkan Kamis mendatang.
"Tidak ada yang merusak mobilisasi pekerja," kata serikat pekerja CGT garis keras setelah pemungutan suara, menyerukan pekerja untuk meningkatkan aksi industri dan "berpartisipasi secara besar-besaran dalam pemogokan dan demonstrasi."
Partai-partai oposisi juga menantang RUU ini ke Mahkamah Konstitusi, yang memutuskan untuk membatalkan seluruh atau sebagian – jika dianggap melanggar konstitusi.
Mosi tidak percaya kedua, yang diajukan oleh National Rally (RN) sayap kanan, juga gagal, setelah hanya mengumpulkan 94 suara. Partai oposisi lainnya mengatakan mereka tidak akan memilihnya.
Pemimpin sayap kanan Marine Le Pen mengatakan Borne harus pergi. Dia mengatakan Macron seharusnya mengadakan referendum tentang reformasi tetapi tidak mungkin melakukannya. "Dia tuli dengan apa yang diinginkan orang Prancis," katanya kepada wartawan.
REUTERS
Pilihan Editor: AS: Kunjungan Xi Jinping Beri Perlindungan Diplomatik pada Putin setelah jadi Buron ICC