Hamas, yang memerintah Jalur Gaza, mengutuk Otoritas Palestina di Tepi Barat karena mengambil bagian dalam pertemuan Minggu yang dihadiri oleh pemerintah Israel “yang meningkatkan agresinya terhadap rakyat kami.”
Hussein Al-Sheikh dari payung Organisasi Pembebasan Palestina mengatakan delegasi Palestina sedang membela “hak-hak rakyat Palestina untuk bebas dan merdeka, dan menuntut diakhirinya agresi Israel berkelanjutan terhadap kami.”
Seorang pejabat senior Israel mengatakan para pihak telah memperbarui komitmen-komitmen mereka terhadap kesepahaman-kesepahaman yang dicapai di Aqaba.
Sebelum pembicaraan Aqaba bulan lalu, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengizinkan sembilan pos permukiman Yahudi di Tepi Barat dan mengumumkan pembangunan massal dari rumah-rumah baru di permukiman-permukiman yang telah ditetapkan. Langkah ini memancing kekecewaan Amerika Serikat.
Israel berjanji di Aqaba untuk menghentikan pembicaraan tentang unit-unit permukiman baru di Tepi Barat selama empat bulan dan menghentikan perizinan pos-pos baru untuk enam bulan.
Tetapi, Netanyahu tampaknya menganggap remeh komitmen apa pun, dengan mengatakan tidak akan ada penghentian, dalam sebuah persetujuan terhadap anggota-anggota sayap kanan koalisinya.
Gedung Putih menyambut kesepahaman yang dicapai, Minggu.
"Kami berharap untuk melanjutkan diskusi ini saat kita memasuki bulan suci Ramadhan, Paskah Yahudi, dan Paskah Kristen, dan selama bulan-bulan berikutnya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan.
REUTERS
Pilihan Editor: Putin Sambut Peran China dalam Krisis Ukraina