Inggris Bahas Perjanjian Deportasi Migran Ilegal dengan Rwanda

Reporter

Menteri Dalam Negeri Suella Braverman berjalan di luar gedung Kabinet, di London, Inggris, 7 September 2022. REUTERS/John Sibley
Menteri Dalam Negeri Suella Braverman berjalan di luar gedung Kabinet, di London, Inggris, 7 September 2022. REUTERS/John Sibley

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mengunjungi Rwanda pada Sabtu untuk membahas kesepakatan deportasi migran yang datang ke Inggris secara ilegal.

Braverman bertemu Menteri Luar Negeri Rwanda Vincent Biruta. Kepada wartawan di Kigali, Braverman menyatakan bantuan tambahan akan diberikan kepada migran yang direlokasi ke Rwanda.

"Banyak negara di dunia sedang menghadapi jumlah migran ilegal yang sedang tinggi-tingginya, dan saya amat yakin kemitraan terdepan ini manusiawi dan berbelas kasih serta adil dan seimbang," kata Braverman dalam konferensi persnya bersama Biruta.

Pemerintah Inggris berencana merelokasi ribuan migran ilegal ke Rwanda. Sebuah perjanjian senilai 120 juta poundsterling atau sekitar Rp2,2 triliun terkait hal tersebut telah disepakati tahun lalu.

Kebijakan deportasi tersebut belum dilakukan karena penolaknya menggugat legalitas kebijakan itu di pengadilan. Badan-badan amal juga menyatakan kebijakan tersebut mahal dan merepotkan, serta berpotensi mengkriminalisasi ribuan pengungsi yang kesulitan mengajukan suaka ke Inggris tanpa tiba di negara itu dulu.

Lebih dari 45 ribu migran menyeberang ke Inggris melalui Selat Inggris dengan perahu-perahu kecil dari Prancis. Sebagian besar migran tersebut, menurut data pemerintah Inggris, berasal dari Albania, Afghanistan, Iran, dan Irak.

Pada pernyataan di hari yang sama, Kementerian Dalam Negeri Inggris menyebut Rwanda telah setuju menerima semua golongan migran yang melewati negara aman dan melakukan penyeberangan ilegal dan berbahaya ke Inggris.

"Siapapun yang datang ke Inggris secara ilegal -- yang tidak dapat kembali ke negara asalnya -- mereka akan direlokasi ke Rwanda," kata kementerian tersebut.

Walaupun perjanjian deportasi tersebut telah disetujui Inggris dan Rwanda pada April 2022, penerbangan deportasi perdananya dibatalkan atas perintah Mahkamah Hak Asasi Manusia Eropa.

Meski Pengadilan Tinggi London kemudian memutuskan kebijakan tersebut tidak melanggar hukum, penentangnya berusaha mengajukan banding pada April. Gugatan tersebut kemungkinan akan diteruskan ke Mahkamah Agung Inggris kemudian.

"Saya tidak akan mendahului keputusan pengadilan, tapi jika kami berhasil, kami akan melaksanakan isi perjanjian tersebut sesegera mungkin," kata Braverman.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak sebelumnya mengatakan masalah migran ilegal akan menjadi salah satu prioritasnya pada 2023.

Selain itu, Inggris telah mengeluarkan dua miliar poundsterling atau sekitar Rp37,4 triliun per tahunnya untuk mengakomodasi para migran. London telah menawarkan sebuah kontrak senilai US$95 juta dolar AS atau sekitar Rp1,4 triliun untuk merelokasi migran ke negara-negara lain, seperti Rwanda.

Pilihan Editor: Gary Lineker Diskors BBC, Sebut Kebijakan Imigran Inggris Seperti Era Nazi

REUTERS








Meski Dikritik, Inggris Berencana Menampung Migran di Pangkalan Militer

11 jam lalu

Para migran tiba di Pelabuhan Dover dengan kapal Pasukan Perbatasan setelah diselamatkan saat melintasi Selat Inggris, di Dover, Inggris, 17 Desember 2021. REUTERS/Henry Nicholls
Meski Dikritik, Inggris Berencana Menampung Migran di Pangkalan Militer

Pemerintah Inggris akan menyiapkan akomodasi dasar di pangkalan militer bagi para migran yang melintasi Selat Inggris dengan perahu kecil.


Menhan Ukraina Berterima Kasih pada Inggris untuk Tank-tank Fantastis

1 hari lalu

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov dan Komandan Pasukan Serangan Udara Maksym Myrhorodskyi berfoto di depan tank tempur utama British Challenged 2, pengangkut personel lapis baja Stryker dan Cougar A.S. dan kendaraan tempur infanteri Marder Jerman, di tengah serangan Rusia di Ukraina, dalam sebuah lokasi tidak diketahui di Ukraina, dalam gambar selebaran ini dirilis 27 Maret 2023. Press Service of the Defence Ministry of Ukraine/Handout via REUTERS
Menhan Ukraina Berterima Kasih pada Inggris untuk Tank-tank Fantastis

Inggris mengirim 14 tank ke Ukraina, yang sedang mempersiapkan kemungkinan serangan balasan terhadap pasukan Rusia yang menginvasi 13 bulan lalu.


Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

2 hari lalu

Humza Yousaf bersama keluarganya setelah diumumkan sebagai pemimpin baru Partai Nasional Skotlandia di Edinburgh, Inggris 27 Maret 2023. REUTERS/Russell Cheyne
Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

Humza Yousaf, Muslim keturunan Pakistan, terpilih menjadi pemimpin Skotlandia, yang berjanji berjuang untuk merdeka dari Kerajaan Inggris.


Bikin Nostalgia, Ini 5 Hits Populer Duran Duran

2 hari lalu

Duran Duran dengan personel John Taylor (kiri), Simon Le Bon, Nick Rhodes dan Roger Taylor. AP/Joel Ryan
Bikin Nostalgia, Ini 5 Hits Populer Duran Duran

Duran Duran dikabarkan akan melakukan reuni kembali dengan gitarisnya Andy Taylor dalam album baru yang akan segera dirilis akhir tahun ini. Berikut 5 hits populer Duran Duran.


Dikabarkan Akan Reuni dengan Gitaris Andy Taylor, Berikut Kilas Balik Perjalanan Duran Duran

2 hari lalu

Duran Duran adalah grup musik electronic pop/rock yang banyak mengandalkan synthenizer pada tiap singelnya. dallas.about.com
Dikabarkan Akan Reuni dengan Gitaris Andy Taylor, Berikut Kilas Balik Perjalanan Duran Duran

Andy Taylor dikabarkan akan melakukan reuni kembali dengan Duran Duran di album baru yang akan segera dirilis akhir tahun ini. Berikut kilas balik perjalanan Duran Duran.


29 Migran Afrika Tewas, Dua Perahu Tenggelam di Tunisia

2 hari lalu

Para migran di kapal kayu yang penuh sesak menunggu penyelamatan oleh kapal penyelamat migran di perairan internasional di lepas pantai Tunisia, di Laut Mediterania barat, 31 Juli 2021. Menurut saksi mata, kapal itu sudah kemasukan air dan mesinnya tidak berfungsi. REUTERS/Darrin Zammit Lupi
29 Migran Afrika Tewas, Dua Perahu Tenggelam di Tunisia

Imigran Afrika ingin melarikan diri dari kemiskinan namun yang terjadi banyak di antara mereka yang kehilangan nyawa ketika perahu terbalik di Tunisia


Ukraina Klaim Kondisi Bakhmut Stabil, Moskow Ubah Taktik atau Kekurangan Tank?

3 hari lalu

Prajurit unit anti-pesawat dari 10th Mountain Assault Brigade, call sign
Ukraina Klaim Kondisi Bakhmut Stabil, Moskow Ubah Taktik atau Kekurangan Tank?

Pasukan Ukraina mengklaim berhasil mematahkan serangan Rusia di timur Bakhmut, sehingga situasi di kota yang diperebutkan itu dalam kondisi stabil.


Kata Harry Maguire jika Inggris Tidak Menjadi Juara Euro 2024

4 hari lalu

Pemain Inggris Harry Maguire melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang San Marino dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia Grup I di Stadion San Marino, Serravalle, San Marino, 16 November 2021. REUTERS/Jennifer Lorenzini
Kata Harry Maguire jika Inggris Tidak Menjadi Juara Euro 2024

Inggris menjamu Ukraina di laga kedua kualifikasi Euro 2024, Ahad, 26 Maret 2023.


Bawa Pria ke Inggris Demi Diambil Ginjalnya, Senator Nigeria Divonis Bersalah

5 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Bawa Pria ke Inggris Demi Diambil Ginjalnya, Senator Nigeria Divonis Bersalah

Vonis bersalah itu merupakan yang pertama kali dijatuhkan di Inggris kepada pelaku perdagangan manusia dengan tujuan mengambil organ tubuh korbannya


Diprotes Putin, Inggris Klarifikasi Pengiriman Amunisi Uranium ke Ukraina

6 hari lalu

Rekrutan militer Ukraina ikut ambil bagian dalam doa, berkat dan mengheningkan cipta bersama pasukan Inggris dan Kanada, untuk menandai peringatan satu tahun Invasi Rusia ke Ukraina, di sebuah pangkalan militer di tenggara Inggris, 24 Februari 2023. REUTERS/ Henry Nicholls
Diprotes Putin, Inggris Klarifikasi Pengiriman Amunisi Uranium ke Ukraina

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly menjamin tidak ada eskalasi nuklir dalam perang Ukraina.