TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Jerman ingin membeli 82 helikopter sipil Airbus H-145M dan mengubah beberapa di antaranya menjadi helikopter tempur untuk menggantikan armada tempur Tiger, Business Insider melaporkan, mengutip dokumen internal militer.
Jerman tahun lalu mengubah kebijakan pertahanannya setelah Rusia menginvasi Ukraina, memberikan 100 miliar euro (sekitar Rp 1,6 kuadriliun) untuk memodernisasi Bundeswehr, angkatan bersenjata Jerman.
Berlin, yang enggan membeli peningkatan helikopter serang Tiger Airbus karena masalah operasional, ingin membeli 82 pesawat seharga 3,05 miliar euro (sekitar Rp 49 triliun) dan mempersenjatai 24 di antaranya dengan rudal anti-tank, kata media berita Jerman.
Kementerian Pertahanan tidak segera menjawab permintaan komentar.
Helikopter-helikopter H-145M disetujui untuk penggunaan militer tetapi tidak didesain untuk pesawat tempur dan Bundeswehr memiliki kekhawatiran tentang kesesuaian mesin dan perlindungan awak, yang telah diabaikan kementerian sejauh ini, tambah laporan itu.
Bundeswehr melihat pengadaan yang direncanakan itu "murni keputusan politik yang mengabaikan kebutuhan operasional," kata Business Insider, mengutip surat dari Layanan Teknis Angkatan Bersenjata Jerman untuk Pesawat dan Peralatan Penerbangan (WTD 61) kepada Kementerian Pertahanan.
REUTERS
Pilihan Editor: Singapura Jadi Negara Pertama di Asia Tenggar Penerima Vaksin Pneumokokus Baru