Dugaan Deportasi Anak-Anak dari Ukraina ke Rusia
Dalam surat perintah pertamanya untuk Ukraina, ICC menyerukan penangkapan Putin atas dugaan deportasi anak-anak secara tidak sah dan pemindahan orang secara tidak sah dari wilayah Ukraina ke Federasi Rusia.
Kremlin tidak segera menanggapi permintaan komentar perihal surat perintah penangkapan Putin tersebut. Awal pekan ini, Reuters melaporkan bahwa pengadilan diperkirakan akan mengeluarkan surat perintah. Secara terpisah, pengadilan mengeluarkan surat perintah untuk Maria Alekseyevna Lvova-Belova, Komisaris Rusia untuk Hak Anak, atas tuduhan yang sama.
Surat perintah penangkapan datang sehari setelah penyelidik PBB mengatakan pemindahan paksa dan deportasi anak-anak Ukraina ke daerah-daerah di bawah kendali Rusia merupakan kejahatan perang.
Para penyelidik mengatakan orang tua dan anak-anak telah berbicara tentang anak-anak yang diberi tahu oleh dinas sosial Rusia bahwa mereka akan ditempatkan di keluarga asuh atau diadopsi.
Ukraina Sebut ada Ribuan Anak yang Menjadi Korban
Dalam video pada Jumat malam, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, keputusan itu bersejarah dan "akan mengarah pada pertanggungjawaban bersejarah".
Jumlah sebenarnya anak-anak yang dideportasi bisa lebih dari 16.000 anak, katanya, dan deportasi mereka merupakan kebijakan "kejahatan negara yang dimulai dari pejabat tinggi negara itu", katanya. "Tidak mungkin melakukan operasi kriminal semacam itu tanpa persetujuan orang yang memimpin negara."
Menurut Andriy Yermak, kepala staf kepresidenan, Ukraina telah bekerja sama dengan ICC dan sedang menyelidiki lebih dari 16.000 kasus deportasi paksa anak-anak ke Rusia. Ukraina telah berhasil mengamankan kembalinya 308 anak sejauh ini.
Sebuah laporan yang didukung AS oleh para peneliti Universitas Yale bulan lalu juga mengatakan Rusia telah menahan setidaknya 6.000 anak Ukraina di setidaknya 43 kamp dan fasilitas lainnya sebagai bagian dari 'jaringan sistematis skala besar.