TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah China menghapus aturan yang mewajibkan pemakaian masker terhadap peserta didik dan tenaga pengajar di dalam lingkungan sekolah atau kampus.
"Setelah tahun ajaran baru dimulai, tidak lagi diwajibkan bagi guru dan murid mengenakan masker selama jam sekolah," demikian pernyataan pers bersama yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Komisi Kesehatan Nasional, dan Badan Nasional Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular.
Namun, guru dan siswa tetap harus memakai masker saat keluar sekolah atau kampus.
Ketiga instansi tersebut dalam pernyataan bersama yang dipantau di Beijing pada Sabtu 18 Maret 2023 selanjutnya menyarankan para peserta didik dan tenaga pengajar mengenakan masker dengan mempertimbangkan kondisi kesehatannya masing-masing.
“Ini benar-benar kabar baik untuk didengar. Pencabutan mandat masker di sekolah datang pada waktu yang tepat karena cuaca semakin hangat dan musim tinggi penyakit pernapasan telah berlalu,” kata Yang Zhanqiu, seorang profesor biologi patogen di Universitas Wuhan.
Kebijakan tersebut mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat, terutama kalangan warganet China. Tanda pagar tentang guru dan murid yang tidak lagi diwajibkan mengenakan masker di dalam lingkungan sekolah mendapatkan perhatian dari 27 juta pengguna Sina Weibo atau Twitter ala China.
“Tidak ada lagi masker, adalah penutup terakhir untuk mengucapkan selamat tinggal pada COVID-19,” komentar seorang netizen.
Lebih dari 300 juta tenaga pengajar dan peserta didik telah kembali beraktivitas di sekolahan sejak Februari setelah libur panjang Tahun Baru Imlek yang bersamaan dengan Festival Musim Semi.
Hong Kong dan Makau telah terlebih dulu menerapkan kebijakan bebas penggunaan masker tersebut setelah tiga tahun berjuang menghadapi pandemi COVID-19.
Pilihan Editor: Miliarder China Marah Gara-gara Diminta Pakai Masker, Tarik Semua Uang di Bank
ANTARA