TEMPO Interaktif, Sana: Sepasang warga negara Belanda yang diculik oleh anggota suku bersenjata di Yaman, selama dua pekan, dibebaskan. Kini mereka tengah menuju ibu kota Yaman, Sana. “Mereka sekarang bersama para penengah suku dan sedang menuju Sana," kata pejabat setempat.
Jan Hoogendoorn, 54 tahun, bersama istrinya Heleen Janszen, 49 tahun, ditahan dekat Bani Dhibyan di daerah yang dapat dijangkau di sekitar pegunungan berbatu Al-Siraj. Pasangan ini diculik saat sedang berkendara di Kota Sana.
Para penculik meminta uang tebusan dari pemerintah, karena para polisi telah menciderai enam anggota mereka tahun 2008.
Selama penahanan, keduanya mengaku diperlakukan baik. "Kami ditawari makan siang dan teh, dibolehkan berjalan-jalan dan mengambil foto," katanya.
Pembebasan pasangan ini terjadi sehari setelah Hoogendoorn, seorang insinyur air, memohon pada pemerintah Belanda agar mengurungkan niat menggunakan cara militer untuk membebaskan mereka.
"Kami menyerukan pada pemerintah untuk tidak menggunakan jalan paksa guna membebaskan kami melainka memilih cara damai", pintanya. "Kami ingin hidup," tambah istrinya.
Selama ini, Yaman mempunyai sejarah terhadap aksi-aksi penculikan oleh sekelompok suku. Sebagian besar mereka langsung dibebaskan setelah ditahan. Umumnya, sandera dipakai sebagai alat tawar dalam perundingan dengan pemerintah.
BBC / FAHAD