TEMPO.CO, Jakarta - Dua wanita yang menjalankan media online independen yang mengkritik pemerintah Belarusia masing-masing dijatuhi hukuman 12 tahun penjara pada Jumat, 17 Maret 2023, kata kantor kejaksaan.
Marina Zolotova, pemimpin redaksi portal internet tut.by, dan Lyudmila Chekina, direktur umumnya, ditangkap pada Mei 2021 bersama karyawan lainnya, yang sebagian besar kemudian dibebaskan.
Marina Zolotova, pemimpin redaksi portal internet tut.by, and Lyudmila Chekina, direktur umum perusahaan yang sama, ditahan pada Mei 2021 bersama karyawan-karyawan lain, yang sebagian besar telah dibebaskan.
Mereka awalnya dituduh melakukan penggelapan pajak, dan kemudian menghasut kebencian dan menyerukan sanksi terhadap Belarusia. Kantor berita negara memposting video mereka duduk di ruang sidang dengan tangan terborgol di persidangan tertutup.
Tut.by secara aktif meliput unjuk rasa massal menentang Presiden Alexander Lukashenko pada 2020 dilarang oleh pihak berwenang sebagai sebuah “organisasi ekstremis”. Banyak stafnya meninggalkan negara itu, mendirikan media baru bernama Zerkalo (Cermin).
Menurut para aktivis HAM, Belarusia kini memiliki sekitar 1.500 tahanan politik, yang ditangkap karena mengkritik pemerintah atau ikut serta dalam protes 2020 terhadap hasil pemilihan presiden yang disebut oposisi curang.
Aktivis HAM Belarusia Ales Bialiatski, salah satu pemenang Nobel Perdamaian tahun lalu, dihukum 10 tahun penjara bulan ini setelah dinyatakan bersalah membiayai unjuk rasa, dalam persidangan yang dikutuk Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai sebuah pengadilan palsu.
REUTERS
Pilihan Editor: Slowakia Memutuskan Mengirim Jet Tempur MiG-29 ke Ukraina