TEMPO.CO, Jakarta - Slowakia menjadi sekutu kedua Ukraina yang menyediakan jet tempur MiG-29, yang menurut Kyiv sangat penting untuk mengusir invasi Rusia yang sudah berlangsung selama setahun. Hal itu disampaikan Perdana Menteri Eduard Heger pada Jumat, 17 Maret 2023.
Slowakia bergabung dengan Polandia, yang mengumumkan pengiriman jet tempur bikinan Rusia itu pada Kamis. Kedua anggota NATO tersebut bertetangga dengan Ukraina.
Armada Slowakia yang terdiri dari 11 pesawat MiG-29 telah dipensiunkan musim panas lalu dan sebagian besar tidak dalam kondisi operasional. Negara itu akan mengirimkan jet tempur yang sudah beroperasi dan sisanya untuk suku cadang.
Slowakia juga akan memasok bagian dari sistem pertahanan udara KUB. "Hari ini, pemerintah memutuskan dan dengan suara bulat menyetujui kesepakatan internasional (tentang donasi)," kata Heger. “Proses penyerahan jet tempur ini dikoordinasikan secara erat dengan pihak Polandia, Ukraina dan, tentu saja, dengan sekutu lainnya.”
Slowakia akan menerima kompensasi finansial dari Uni Eropa. Heger mengatakan negaranya juga telah mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat tentang pengiriman material militer senilai sekitar US$ 700 juta atau sekitar Rp 10,76 triliun.
Sekutu NATO di timur bekas komunis seperti Polandia dan Slowakia telah menjadi pendukung vokal Kyiv sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Pada hari Kamis, Polandia mengumumkan akan mengirim empat jet tempur MiG-29 dalam beberapa hari mendatang, menjadikannya sekutu Kyiv pertama yang menyediakan pesawat semacam itu.
Negara-negara Barat yang telah memberi Ukraina senjata sejauh ini menolak untuk mengirimkan jet tempur. Slowakia memesan jet tempur F-16 dari Amerika Serikat pada 2018 untuk menggantikan MiG-29 yang sudah tua. Rencananya jet tempur buatan Amerika itu akan tiba pada 2024 setelah penundaan.
Pemerintah Heger adalah pemerintahan sementara negara itu hingga pemilihan awal yang ditetapkan pada September mendatang, yang membuat oposisi dan bahkan beberapa anggota koalisi yang berkuasa mempertanyakan apakah kabinet diizinkan untuk memutuskan hal seperti pengiriman MiG-29 ke Ukraina.
Heger mengatakan pemerintahnya telah berkonsultasi dengan para ahli hukum dan semuanya mengatakan langkah itu masuk akal secara hukum.
REUTERS
Pilihan Editor: Pekerja Darat 4 Bandara Jerman Mogok Lagi, Ratusan Penerbangan Dibatalkan