TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Dunia edisi Kamis, 16 Maret 2023, diawali dengan berita tentang Honduras yang meninggalkan Taiwan dan berpaling kepada China. Ternyata, alasannya adalah beban utang Honduras yang besar. Menjalin hubungan dengan China berarti menarik investasi baru.
Berita kedua yang paling banyak dibaca adalah soal ancaman Amerika Serikat untuk melarang Tiktok jika tidak menjual sahamnya. Namunh, menurut juru bicara TikTok, pemilik baru tidak bisa memaksakan aturan baru untuk aliran data atau akses.
Berita ketiga adalah seputar larangan baru yang diberlakukan Malaysia. Artis asing pria yang ingin tampil di Malaysia tak boleh berdandan ala wanita.
Berikut adalah berita-berita dalam Top 3 Dunia:
Terlilit Utang, Alasan Honduras Tinggalkan Taiwan dan Berpaling ke China
Pemerintah Honduras pada Rabu mengakui bahwa keinginan untuk menarik investasi baru serta mengurangi beban utang adalah alasan utama yang membuat Honduras memutuskan menjalin hubungan resmi dengan China dan meninggalkan Taiwan.
Menteri Luar Negeri Honduras Eduardo Enrique Reina mengakui keputusan pemerintah itu karena negara Amerika Tengah sedang terlilit utang, termasuk utang sebesar US$600 juta atau Rp9,25 triliun kepada Taiwan.
Selengkapnya, baca di sini.
AS Ancam Larang TikTok jika Tidak Jual Sahamnya
Pemerintah Amerika Serikat meminta pemilik TikTok China untuk mendivestasi saham aplikasi video populer itu atau menghadapi larangan di AS, kata laporan Wall Street Journal seperti dilansir Reuters Kamis 16 Maret 2023.
"Jika tujuannya adalah untuk melindungi kepentingan keamanan nasional, divestasi tidak akan menyelesaikan masalah. Perubahan kepemilikan tidak bisa memaksakan aturan baru terhadap aliran data atau akses,” kata Brooke Oberwetter, juru bicara TikTok.
Selengkapnya, baca di sini.
Aturan Baru, Malaysia Larang Artis Asing Pria Tampil Berdandan Ala Wanita
Artis asing pria yang berniat tampil di Malaysia tidak diperbolehkan berdandan seperti wanita. Selain itu, dalam pedoman negara yang diperbarui tentang konser dan pertunjukan langsung dan dirilis pada Rabu, tidak ada pertunjukan yang diizinkan selama hari raya Islam.
Panduan tersebut dipublikasikan di portal resmi Badan Pusat Permohonan Pembuatan Film dan Pementasan Artis Asing (PUSPAL) di bawah Kementerian Komunikasi dan Digital Malaysia.
Selengkapnya, baca di sini.
Pilihan Editor: Bashar al Assad Enggan Bertemu Erdogan Sebelum Turki Angkat Kaki dari Wilayahnya