Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hindari Bentrok dengan Pendukung, Polisi Pakistan Batal Menangkap Imran Khan

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
Asap terlihat di kediaman mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, setelah pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan meriam air ke ratusan pendukung Khan yang telah menutup rumahnya dalam upaya untuk mencegah penangkapannya, di Lahore, Pakistan 15 Maret 2023 di screengrab ini diperoleh dari video media sosial. Musa Virk Melalui Twitter/via REUTERS
Asap terlihat di kediaman mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, setelah pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan meriam air ke ratusan pendukung Khan yang telah menutup rumahnya dalam upaya untuk mencegah penangkapannya, di Lahore, Pakistan 15 Maret 2023 di screengrab ini diperoleh dari video media sosial. Musa Virk Melalui Twitter/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan keamanan Pakistan mundur dari sekitar rumah Imran Khan untuk menghentikan bentrok dengan massa pendukung mantan perdana menteri  itu, setelah polisi berusaha menangkapnya karena tidak muncul dalam pemeriksaan terkait dengan dugaan penjualan hadiah dari negara sahabat.

Polisi dan personel keamanan lainnya terlihat meninggalkan lingkungan di sekitar rumah Khan di Lahore. Khan kemudian terlihat berdiri di luar rumahnya, mengenakan masker gas transparan dan berbicara dengan para pendukungnya.

Sebelumnya, pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan meriam air ke arah ratusan pendukung Khan yang membentengi rumahnya untuk mencegah penangkapannya.

Kerusuhan menambah ketidakstabilan di Pakistan, yang sedang berjuang melawan krisis ekonomi dan menunggu dana talangan Dana Moneter Internasional.

Seorang pejabat polisi mengatakan operasi yang diperintahkan pengadilan untuk menangkap Khan, mantan pemain kriket internasional, dihentikan sementara untuk mengakomodasi kejuaraan kriket Liga Super Pakistan (PSL), acara olahraga top negara itu yang dimainkan di stadion beberapa km dari lingkungan Khan.

Turnamen berakhir pada hari Minggu, 19 Maret 2023.

"Kami tidak bisa mengambil risiko keamanan dan keselamatan PSL," kata pejabat yang menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media. "Perintah pengadilan akan dilaksanakan."

Pengadilan di ibu kota Islamabad pekan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Khan karena menentang perintah untuk hadir dalam sidang yang mendakwa dia secara tidak sah menjual hadiah negara yang diberikan kepadanya oleh pejabat asing saat dia menjadi perdana menteri dari 2018 hingga 2022.

Dalam sebuah tweet, Khan mengatakan dia telah menandatangani "jaminan" yang akan menjamin kehadirannya di pengadilan sebelum batas waktu 18 Maret, dan asisten senior Fawad Chaudhry mengatakan partai Khan, Tehreek-e-Insaf Pakistan, telah meminta pengadilan menghentikan polisi yang akan menangkapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut daftar yang dibagikan oleh Menteri Penerangan Marriyum Aurangzeb tahun lalu, hadiah yang diberikan kepada Khan termasuk tujuh jam tangan mahal, salah satunya senilai 85 juta rupee Pakistan atau sekitar Rp4,6 miliar.  Daftar tersebut juga berisi parfum, perhiasan berlian, dan perlengkapan makan malam.

Khan membantah melakukan pelanggaran.

Proses hukum terhadap Khan dimulai setelah dia digulingkan dari jabatannya dalam pemungutan suara parlemen awal tahun lalu. Sejak itu, dia menuntut pemilihan cepat dan mengadakan unjuk rasa nasional.

Ia ditembak dan terluka di salah satu unjuk rasa ini. Perdana Menteri Shehbaz Sharif telah menolak tuntutan Khan, dengan mengatakan pemilihan akan diadakan sesuai jadwal akhir tahun ini.

Pertikaian politik biasa terjadi di Pakistan, di mana belum ada perdana menteri yang memenuhi masa jabatan penuh dan militer memerintah hampir setengah dari sejarah negara itu.

REUTERS

Pilihan Editor Menkeu Arab Saudi: Investasi di Iran Bisa Dikebut setelah Kesepakatan Damai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

1 hari lalu

Batik Nitik Yogyakarta yang sudah tercatat dalam indikasi geografis. Tempo/Pribadi Wicaksono
Promosikan Cenderamata, Pelaku Wisata Didorong Manfaatkan Layanan Indikasi Geografis

Ketika cenderamata lokal sudah tertandai dengan indikasi geografis, reputasinya akan terangkat karena produk itu sudah dinyatakan original.


5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

2 hari lalu

Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional Karim Khan di Den Haag, Belanda, 12 Oktober 2023. REUTERS/Piroschka van de Wouw
5 Negara Laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC, Berikut Profil International Criminal Court

Setidaknya 5 negara laporkan PM Israel Benjamin Netanyahu ke ICC. Negara mana saja? Sejauh mana kewenangan ICC bisa menanganinya?


Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

3 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

9 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

10 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

20 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

21 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.


Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Desak Pakistan Pemilu Ulang

35 hari lalu

Pendukung partai mantan Perdana Menteri Imran Khan, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), berkumpul selama protes menuntut hasil pemilu yang bebas dan adil, di luar kantor komisi pemilihan provinsi di Karachi, Pakistan, 11 Februari 2024. REUTERS/  Akhtar Soomro
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Desak Pakistan Pemilu Ulang

Pejabat di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mendesak Pakistan menyelidiki laporan kejanggalan dalam pemilu negara tersebut.


Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

44 hari lalu

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari. AFP/MUSTAFA OZER
Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan


Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

49 hari lalu

Gedung Mahkamah Agung Pakistan di Islamabad, Pakistan. REUTERS/Akhtar Soomro
Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.