TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Turki berencana menyetujui pengajuan Finlandia untuk bergabung ke dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) secara terpisah dari Swedia.
Dua orang pejabat Turki kepada Reuters, Rabu 15 Maret 2023, mengungkapkan bahwa pemerintah akan menyetujui aksesi Finlandia ke NATO sebelum pemilihan presiden dan legislatif yang dijadwalkan pada 14 Mei.
Parlemen Turki kemungkinan besar akan meratifikasi keanggotaan Finlandia untuk bergabung NATO sebelum parlemen tutup pada pertengahan April untuk pemilu, kata pejabat tersebut.
Presiden Finlandia Sauli Niinisto akan berkunjung ke Turki untuk membahas pengajuan negaranya untuk bergabung dengan NATO bersama Presiden Recep Tayyip Erdogan.
"Hubungan bilateral serta pengajuan Finlandia untuk mendapatkan keanggotaan NATO akan dibahas dalam pertemuan yang akan dilakukan di Istanbul," menurut pernyataan Kantor Kepresidenan Turki.
Sebelumnya, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson pada Selasa menyatakan kemungkinan Finlandia bergabung lebih dulu dengan NATO sebelum Swedia semakin besar. Meskipun Swedia juga hampir pasti bergabung dengan aliansi pertahanan itu.
"Pada akhirnya, persoalan kali ini bukan mengenai apakah Swedia akan bergabung dengan NATO, tetapi kapan kami dapat bergabung," tutur Kristersson.
Swedia dan Finlandia tahun lalu secara bersamaan mengajukan diri menjadi anggota NATO. Namun, Turki keberatan karena menganggap kedua negara tersebut melindungi orang-orang yang dianggap oleh Turki sebagai teroris. Ketiga negara itu sudah kembali melanjutkan pembicaraan proses keanggotaan NATO mereka di Brussels, Belgia pada pekan lalu.
Pilihan Editor: Swedia, Finlandia dan Turki Sepakat Bertemu untuk Keanggotaan NATO
REUTERS
