TEMPO.CO, Jakarta - Pembuat bir Denmark, Carlsberg, membantah laporan media yang mengatakan perusahaan telah setuju untuk menjual bisnisnya di Rusia ke saingan asal Turki Anadolu Efes.
Harian Rusia Vedomosti, mengutip dua sumber yang dekat dengan pembicaraan penjualan, melaporkan pada hari Rabu, 15 Maret 2023, bahwa kesepakatan telah dicapai antara kedua perusahaan.
Namun juru bicara Carlsberg mengatakan laporan itu tidak benar. Meski poerusahaan bir itu memang berencana menjual unit usahanya di Rusia.
Carlsberg, pembuat bir Barat yang paling populer di Rusia, mengatakan tahun lalu pihaknya berencana untuk menjual bisnis Rusia. Bisnis mereka membukukan kerugian sekitar 9,9 miliar crown Denmark atau hampir Rp22 triliun setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Ketua dewan Carlsberg Henrik Poulsen pada hari Senin mengatakan kepada pemegang saham bahwa perusahaan telah mempersempit kelompok pembeli potensial menjadi hanya di bawah 10, dan masih diharapkan untuk memiliki kesepakatan sebelum akhir kuartal kedua.
Sejumlah perusahaan AS, seperti McDonald's dan Coca Cola sudah lebih dulu menutup usahanya di Rusia, setelah Putin mengivasi Ukraina tahun lalu.
Pilihan Editor Kebijakan Satu Anak Bikin Populasi Menyusut, Kini China Kebingungan Tambah Penduduk
REUTERS