TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Suriah Bashar al-Assad, Selasa, 14 Maret 2023, tiba di Moskow dalam kunjungan pertamanya ke luar Timur Tengah pasca-gempa dahsyat bulan lalu. Assad bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin akan membahas kerja sama antara kedua negara, menurut pernyataan yang ditemukan melalui aplikasi perpesanan Telegram Kepresidenan Suriah
Sebuah pernyataan Kremlin mengatakan kedua pemimpin akan membahas kerja sama di bidang politik, perdagangan dan kemanusiaan "serta prospek untuk penyelesaian keseluruhan situasi di dalam dan sekitar Suriah".
Rusia turut berpartisipasi dalam perang di Suriah pada 2015 yang membantu membalikkan keadaan dalam perang saudara yang menguntungkan Assad dengan pengeboman udara besar-besaran di daerah-daerah yang dikuasai oposisi.
Berkat bantuan Rusia, Assad mendapatkan kembali sebagian besar wilayah yang hilang dari pemberontak.
Sejak itu Moskow memperluas fasilitas militernya di negara itu dengan pangkalan udara permanen di Hmeymim di provinsi Latakia Suriah. Pangkalan angkatan laut Rusia di kota pesisir Mediterania Tartous adalah satu-satunya pelabuhan air hangat permanen angkatan laut Rusia di luar bekas Uni Soviet.
Sumber intelijen Barat mengatakan perang mahal Rusia di Ukraina telah memaksanya untuk mengambil beberapa aset dari Suriah meskipun negara itu tetap menjadi pijakan terkuat Moskow di sisi selatan NATO.
Kunjungan tersebut bertepatan dengan peringatan 12 tahun pemberontakan di Suriah yang dimulai dengan demonstrasi damai pada Maret 2011.
Protes berubah menjadi pemberontakan bersenjata setelah Assad menggunakan kekuatan untuk menghancurkan oposisi. Itu berubah menjadi konflik multipihak yang telah menyedot perhatian tetangga dan kekuatan dunia dan menyebabkan krisis pengungsian terbesar sejak Perang Dunia Kedua.
REUTERS
Pilihan Editor: Temui Korban Penembakan Massal, Biden Perkuat Aturan Pembelian Senjata Api