TEMPO.CO, Jakarta - Polisi dan pendukung Imran Khan bentrok di luar rumah mantan perdana menteri Pakistan tersebut di Lahore, Selasa, 14 Maret 2023, melukai beberapa orang di kedua belah pihak, menjelang penangkapannya, kata seorang juru bicara pemerintah dan saksi mata.
Polisi memukul pendukung Khan dengan tongkat pemukul dan melemparkan tabung gas air mata, beberapa jatuh di halaman rumah Khan, menurut rekaman video yang dirilis partainya.
Geo TV menunjukkan sebuah helikopter berputar di atas rumahnya, sambil menambahkan koneksi internet di wilayah itu diputus.
“Kami akan menahan Imran Khan hari ini dan menghadirkan dia di pengadilan,” kata Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah dalam sebuah pidato publik yang disiarkan saluran TV lokal.
Pengadilan rendah di ibu kota Islamabad telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Khan karena menjual hadiah negara secara tidak sah saat berkuasa dari 2018 hingga 2022, kata ajudannya Fawad Chaudhry kepada Reuters.
Pembantu Khan Shah Mehmood Qureshi mengatakan kepada wartawan bahwa mantan perdana menteri itu telah mendapatkan “jaminan perlindungan” dari sebuah pengadilan.
“Pemahaman kami adalah bahwa polisi tidak bisa menahan Imran Khan,” katanya.
Khan telah menuntut pemilihan cepat dalam aksi unjuk rasa di seluruh negeri sejak pemecatannya dari jabatannya dalam pemungutan suara parlemen awal tahun lalu. Tuntutan itu ditolak oleh penggantinya, Shehbaz Sharif, yang mengatakan pemungutan suara akan diadakan sesuai jadwal akhir tahun ini. Khan ditembak dan terluka dalam salah satu unjuk rasa.
Para pekerja Pakistan Tehreek-e-Insaf milik Khan memulai kekerasan, kata juru bicara pemerintah Amir Mir kepada Reuters.
“Jika Imran Khan memastikan kehadirannya di pengadilan, akan bagus, jika tidak hukum yang akan bertindak.”
Khan meminta para pendukungnya untuk membela supremasi hukum.
"Polisi datang untuk menangkap dan mengirim saya ke penjara," katanya dalam pernyataan rekaman video yang dipos di twitter. "Jika sesuatu terjadi pada saya, atau dikirim ke penjara, atau mereka membunuh saya, Anda harus membuktikan bahwa bangsa ini akan terus berjuang bahkan tanpa Imran Khan."
Mir mengatakan pemerintah telah memanggil pasukan paramiliter untuk membantu mengendalikan situasi. Bentrokan serupa terjadi pekan lalu.
"Kami datang ke sini hanya untuk mematuhi perintah pengadilan," kata Wakil Inspektur Jenderal Polisi Syed Shahzad Nadeem kepada wartawan.
Pendukung Khan mulai melempari polisi dengan batu dan batu bata, dan sebagai tanggapan polisi mengarahkan meriam air ke arah mereka dan mementung beberapa dari mereka,” katanya.
Tayangan TV langsung menunjukkan pendukung Khan juga menggunakan ketapel dan menyerang polisi dengan batu bata dan tongkat.
Khan telah terlibat dalam beberapa kasus pengadilan sejak pemecatannya. Sejumlah kecil pendukungnya juga memblokir jalan sebagai protes terhadap kemungkinan penangkapan Khan di kota-kota lain.
REUTERS
Pilihan Editor: Islamofobia Sebabkan Pekerja Muslim Memilih Tinggalkan Prancis