Beberapa penganjur hak menggunakan senjata menentang pengecekan latar belakang, dengan mengatakan hal itu melanggar hak konstitusional untuk memiliki senjata sementara gagal menghentikan penjahat untuk mendapatkannya. Mereka juga berpendapat banyak undang-undang bendera merah menginjak-injak hak proses hukum.
Dudley Brown, presiden National Association for Gun Rights, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Biden "bertujuan untuk menjadi presiden paling anti-senjata dalam sejarah bangsa kita."
Presiden tahun lalu menandatangani Bipartisan Safer Communities Act, undang-undang kontrol senjata yang paling signifikan dalam 30 tahun.
Sejak itu, Partai Republik memperoleh kendali Dewan Perwakilan Rakyat, mengakhiri hampir semua kemungkinan undang-undang senjata lebih banyak untuk dua tahun ke depan, seperti larangan yang diusulkan Biden atas senjata serbu dan magasin berkapasitas tinggi.
Meski begitu, Biden meminta Kongres untuk bertindak, menyesali larangan atas senjata-senjata serbu pada 1994 dihentikan 10 tahun kemudian.
"Jadi mari kita tuntaskan pekerjaan ini,” kata presiden. “Larang senjata-senjata serbu. Larang lagi. Lakukan sekarang. Cukup. Lakukan sesuatu, lakukan sesuatu yang besar.”
REUTERS
Pilihan Editor: Italia Tegaskan Larangan Adopsi untuk Pasangan Sesama Jenis