Korut mengatakan diskusi pertemuan yang digelar Dewan Keamanan PBB terkait peluncuran satelit yang mereka klaim bertujuan damai, adalah bentuk penghinaan bagi rakyat negara komunis tersebut. Korut mengatakan 'menolak keras' aksi DK PBB dan akan memperkuat program senjata nuklirnya sebagai respon.
“Tidak ada perlunya pembicaraan enam negara soal perlucutan senjata nuklir lagi. Kami tidak akan lagi mengambil bagian dalam pembicaraan tersebut dan tidak akan terikat dalam perjanjian dari persetujuan dari pembicaraan itu,” kata pernyataan resmi pemerintah Korut, Selasa (14/4).
“Kami akan mencari cara mengembalikkan kembali fasilitas nuklir ...dan mereproses penggunaan bahan bakar batang dari eksperimen reaktor nuklir.”
Pyongyang telah melumpuhkan reaktor nuklirnya di Yongbyon yang memproduksi senjata plutonium sebagai bagian dari perjanjian enam negara pada Februari 2007.
Korut sebelumnya telah mengancam akan berhenti berdiskusi, yang dimulai pada 2003, jika DK PBB mengkritik peluncuran roket mereka pada 5 April lalu.
AFP | BAGUS WIJANARKO