3. Satu Lagi Bank AS Bangkrut, Regulator Tutup Signature Bank New York
Regulator negara bagian menutup Signature Bank yang berbasis di New York, Minggu, hanya dua hari setelah otoritas California menutup Silicon Valley Bank, dalam keruntuhan yang mengguncang pasar global dan membuat simpanan miliaran dolar milik perusahaan dan investor macet.
Departemen Keuangan AS dan regulator-regulator bank lain dalam sebuah pernyataan gabungan, Minggu, mengatakan semua simpanan di Signature Bank akan dikembalikan utuh, dan “tak ada kerugian yang ditanggung para pembayar pajak.” Kegagalan Signature adalah yang ketiga terbesar dalam sejarah AS.
Regulator perbankan New York menunjuk Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) sebagai penerima untuk disposisi aset-aset bank nanti. Signature Bank melaporkan neraca deposito berjumlah US$89,17 miliar hingga 8 Maret. Hingga 31 Desember, bank tersebut diperkirakan memiliki aset sekitar US$110,36 miliar, menurut Departemen Layanan Keuangan New York.
Kejatuhan bank ini menyusul penutupan Silicon Valley Bank, Jumat, yang menjadi kebangkrutan terbesar sejak Washington Mutual pada krisis keuangan 2008. Washington Mutual masih menduduki peringkat pertama kebangkrutan terbesar dalam sejarah AS.
Para pejabat AS, Minggu, mengatakan para nasabah Silicon Valley Bank akan dapat mengakses simpanan mereka mulai Senin, 13 Maret 2023. Pemerintah federal juga mengumumkan langkah-langkah untuk menopang simpanan dan membendung kebangkrutan keuangan lebih besar dari keruntuhan bank yang berfokus pada startup teknologi.
Signature Bank, sebuah bank komersial dengan kantor-kantor klien swasta di New York, Connecticut, California, Nevada dan North Carolina, memiliki sembilan lini bisnis nasional, termasuk real estat komersial dan perbankan aset digital.
Hingga September, hampir seperempat simpanan Signature berasal dari sektor mata uang kripto, tetapi bank tersebut mengumumkan pada Desember bahwa mereka akan menyusutkan simpanan terkait kripto sebesar US$8 miliar.
Baca berita selengkapnya di tautan berikut.
REUTERS