TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok separatis afiliasi Negara Islam (IS) menyerang sebuah desa dan membunuh 19 warga sipil di Republik Demokratik Kongo timur pada Minggu dini hari, 12 Maret 2023.
Serangan yang terjadi sekitar pukul 01.00 waktu setempat di Desa Kirindera, Provinsi Kivu Utara, terjadi hanya beberapa kilometer dari serangan lain di sebuah desa yang menewaskan sedikitnya 35 orang pekan lalu.
Tentara menyalahkan serangan pekan lalu pada Pasukan Demokratik Sekutu (ADF), sebuah kelompok bersenjata Uganda berbasis di Kongo timur yang telah berjanji setia kepada Negara Islam (IS) dan sering melakukan penyergapan di desa-desa. Seorang penduduk desa terdekat dan anggota masyarakat sipil setempat juga menyalahkan serangan hari Minggu terhadap ADF.
"Suara tembakan terdengar di sekitar Kirindera. ADF datang, mereka membakar rumah sakit setelah menjarah obat-obatan, dan mereka juga membakar hotel," kata Sadame Patanguli, warga desa.
Dia mengatakan bahwa militan menculik beberapa orang lainnya, yang kini hilang. Rincian bangunan yang terbakar dan jumlah korban tewas dikonfirmasi oleh dua pejabat daerah.
ADF dibentuk di Uganda sebelum pindah ke Kongo timur pada 1990-an, dan telah dipersalahkan atas ribuan kematian dalam dekade terakhir.
Pemerintah Kongo mengepung Kivu Utara dan provinsi Ituri yang berdekatan pada tahun 2021, untuk membendung kekerasan milisi yang merajalela di bagian timur negara kaya mineral itu. Namun pembunuhan dan aktivitas pemberontak belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Pilihan Editor Pengacara yang Tipu Keluarga Korban Jatuhnya Lion Air, Dituduh Suap 1 Juta Dolar
REUTERS