TEMPO Interaktif, Jakarta: Pejabat pertahanan Amerika Serikat mempertimbangkan menyerang basis pembajak Somalia di darat dan memberi bantuan kepada warga untuk menghentikan pembajakan kapal di perairan Afrika, sebagaimana dilaporkan Bloomberg.
Rencana itu di antaranya dengan membantu Somalia membentuk penjaga pantai mereka dan melatih pasukan keamanan, kata pejabat yang dikutip secara anonim oleh Bloomberg.
Pejabat itu mengatakan rencana tersebut akan diserahkan kepada pemerintahan Obama yang sedang memutuskan cara terbaik untuk menangani peningkatan serangan pembajak di perairan Somalia.
Satu-satunya cara untuk membuat jalur pelayaran aman dari pembajak adalah dengan mengganggu jaringan dukungan mereka di darat, kata analis keamanan.
Tindakan apapun terhadap pembajak, kata pejabat pertahanan, membutuhkan dukungan rakyat Somalia, yang biasanya tidak menghendaki intervensi asing.
Sebelumnya dua pembajak di Somalia hari Senin bersumpah melakukan pembalasan, setelah militer Amerika Serikat menewaskan tiga pembajak dan membebaskan kapten kapal Amerika yang dibajak selama beberapa hari.
Pembajak itu mengatakan kepada wartawan Somalia bahwa mereka marah atas aksi Amerika itu, begitu juga dengan serangan Prancis hari Jumat yang menewaskan dua pembajak dan seorang tawanan serta membebaskan empat tahanan.
"Kami telah memutuskan untuk membunuh pelaut Amerika dan Prancis jika mereka menjadi tahanan kami di masa depan," kata Abdullahi Ahmed, anggota kelompok bajak laut yang berbasis di Harardhere, sebuah pantai di pusat kota Somalia.
Anggota Angkatan Laut Amerika menembak dan menewaskan tiga pembajak yang menahan Capt. Richard Phillips di sebuah sekoci pada hari Minggu malam, kata pejabat militer. Pembajak menahan Phillips setelah gagal mencoba membajak kapalnya, Maersk Alabama.
FOX NEWS | CNN | ERWIN