TEMPO Interaktif, Jakarta: Dua pembajak di Somalia hari Senin bersumpah melakukan pembalasan, setelah militer Amerika Serikat menewaskan tiga pembajak dan membebaskan kapten kapal Amerika yang dibajak selama beberapa hari.
Pembajak itu mengatakan kepada wartawan Somalia bahwa mereka marah atas aksi Amerika itu, begitu juga dengan serangan Prancis hari Jumat yang menewaskan dua pembajak dan seorang tawanan dan membebaskan empat tahanan.
"Kami telah memutuskan untuk membunuh pelaut Amerika dan Prancis jika mereka menjadi tahanan kami di masa depan," kata Abdullahi Ahmed, anggota kelompok bajak laut yang berbasis di Harardhere, sebuah pantai di pusat kota Somalia.
Anggota Angkatan Laut Amerika menembak dan menewaskan tiga pembajak yang menahan Capt. Richard Phillips di sebuah sekoci pada hari Minggu malam, kata pejabat militer. Pembajak menahan Phillips setelah gagal mencoba membajak kapal, Maersk Alabama.
Selama lima hari para pembajak menahan Phillips di sekoci itu saat Angkatan Laut Amerika mendekatinya.
Pada hari Minggu, penembak Amerika melakukan tembakan ke sekoci setelah melihat seorang pembajak mengarahkan senjata AK-47 ke punggung kapten itu, kata militer AS. Penembakan terjadi saat seorang pembajak berada di USS Bainbridge menegosiasikan nasib Phillips.
Tiga pembajak di sekoci tewas. Phillips tidak terluka. Dia dibawa ke kapal Angkatan Laut Amerika lainnya, kata militer Amerika, di mana dia menerima pemeriksaan medis dan berbicara melalui telepon dengan istrinya di Amerika.
CNN | ERWIN