TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul terpilihnya Li Qiang – loyalis Presiden Xi Jinping, sebagai perdana menteri, badan legislatif nasional Cina mengadakan rapat pleno kelima dari sesi pertamanya pada Minggu pagi, 12 Maret 2023. Mereka akan memutuskan susunan kabinet baru Cina.
Deputi Kongres Rakyat Nasional (NPC) ke-14, seperti dilaporkan Xinhua, akan memberikan suara untuk memutuskan wakil perdana menteri, anggota dewan negara bagian, menteri, gubernur bank sentral, auditor jenderal, dan sekretaris jenderal Dewan Negara.
Mereka juga akan memberikan suara untuk menyetujui ketua, wakil ketua dan anggota delapan komite khusus NPC ke-14 pada pertemuan tersebut.
Calon anggota kabinet baru diusulkan langsung oleh Perdana Menteri Li Qiang. Sedangkan calon personel komite khusus NPC diusulkan oleh Komite Sentral Partai Komunis Cina. Penyeleksian kandidat anggota kabinet baru Cina telah diselesaikan pada Sabtu, 11 Maret 2023, di sesi Kongres NPC.
Xinhua tidak menyebutkan kandidat yang dimaksud. Daftar nama kabinet akan diumumkan setelah sidang hari ini.
Li Qiang resmi dilantik sebagai perdana menteri baru Cina menggantikan Li Keqiang pada Sabtu 11 Maret 2023. Dia mulai dikenal luas di Cina setelah namanya dicalonkan oleh Xi Jinping pada Oktober lalu.
Sejak berdirinya Republik Rakyat Cina, Li Qiang adalah perdana menteri pertama yang belum pernah menjabat di pemerintah pusat. Analis politik berpendapat, dia butuh waktu menyesuaikan tugas barunya.
Tugas Baru untuk Kamerad
Berasal dari Zhejiang, hubungan kerja Li Qiang dengan Xi Jinping dimulai pada 2000-an ketika presiden Cina itu ditunjuk sebagai ketua partai komunis. Menyusul kepindahan Xi Jinping ke Beijing, Li Qiang dipromosikan menjadi gubernur Zhejiang pada 2013, peran nomor dua di pemerintah provinsi.
Tiga tahun kemudian, Li Qiang diangkat menjadi ketua partai komunis di provinsi Jiangsu, kekuatan ekonomi di pantai timur Cina, sebelum menjadi bos partai di Shanghai.
Reputasinya juga ditentukan oleh penegakan penguncian Covid-19 yang lama di Shanghai, yang dikritik sebagai berlebihan. Li Qiang akan jadi pusat perhatian internasional pada Senin, 13 Maret 2023, selama sesi tanya jawab perdana menteri dengan media setelah sesi parlemen berakhir.
Sosok Li Qiang dipandang cukup pragmatis dan ramah bisnis. Dia menghadapi tugas berat untuk menopang pemulihan ekonomi Cina setelah tiga tahun pembatasan Covid-19.
Ekonomi Cina tumbuh hanya 3 persen tahun lalu, dan pada hari pembukaan parlemen, Beijing menetapkan target pertumbuhan 2023 yang sederhana sekitar 5 persen , target terendah dalam hampir tiga dekade.
Dia juga menjabat di tengah meningkatnya ketegangan Cina dengan Barat, termasuk langkah Amerika Serikat untuk memblokir akses Cina ke teknologi negara itu.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Iran Beli Jet-jet Tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia