TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha menyatakan 6 ABK WNI korban kapal terbalik di perairan Jepang belum ditemukan.
Judha, dalam pengarahan media di Jakarta, mengatakan, sampai Jumat, 10 Maret 2023, penjaga pantai Jepang dan Taiwan masih melakukan operasi pencarian dan penyelamatan.
Sebuah kapal Jepang dilaporkan terbalik saat berlayar di di perairan Pulau Senkaku pada Minggu sore, 5 Maret 2023. Penjaga pantai Jepang mengumumkan tengah mencari tujuh orang yang hilang, enam di antaranya adalah warga Indonesia.
Lokasi kejadian berjarak sekitar 150 kilometer sebelah utara Pulau Ishigaki di Prefektur Okinawa dan sekitar 40 kilometer sebelah timur Pulau Kuba, Kepulauan Senkaku. Adapun pulau itu dikuasai Tokyo, tetapi juga diklaim oleh Cina.
Sejak insiden terjadi, satu jenazah telah ditemukan. Korban diidentifikasi sebagai kapten kapal berkewarganegaraan Taiwan.
Menurut Judha, jenazah yang ditemukan di dalam kapal itu diidentifikasi berdasarkan data sidik jari.
Kemlu telah menyampaikan kepada pihak keluarga para ABK mengenai operasi SAR yang terus berlangsung. Keenam WNI tersebut berasal dari beberapa wilayah di Jawa Tengah, seperti Pemalang, Pekalongan, Brebes, serta Indramayu, Jawa Barat.
Kemlu, melalui KDEI Taipei, juga berupaya memastikan hak-hak para ABK WNI dipenuhi oleh perusahaan pemilik kapal. Mereka bekerja di kapal penangkap ikan Xin Chang Fa No. 88 yang berbendera Taiwan.
Pilihan Editor: 6 ABK WNI Hilang, Jepang Didesak Kerahkan Pesawat dan Kapal untuk Pencarian
DANIEL A. FAJRI