TEMPO.CO, Jakarta - Australia akan membeli hingga lima kapal selam nuklir sekelas Virginia milik Amerika Serikat pada 2030-an sebagai bagian dari perjanjian pertahanan penting antara Washington, Canberra dan London.
Perjanjian tersebut, yang dikenal sebagai pakta AUKUS, akan memiliki beberapa tahap dengan setidaknya satu kapal selam AS mengunjungi pelabuhan Australia di tahun-tahun mendatang dan berakhir pada akhir tahun 2030 dengan kapal selam kelas baru yang dibangun dengan desain Inggris dan teknologi Amerika.
Presiden AS Joe Biden akan menjamu para pemimpin Australia dan Inggris di San Diego minggu depan untuk memetakan jalan ke depan untuk penyediaan kapal selam bertenaga nuklir dan persenjataan berteknologi tinggi lainnya ke Australia.
Reuters pada Kamis, 9 Maret 2023, mengutip dua pejabat AS, yang menyatakan bahwa setelah kunjungan pelabuhan tahunan, Amerika Serikat akan mengerahkan beberapa kapal selam di Australia Barat sekitar tahun 2027.
Pada awal 2030-an, Australia akan membeli 3 kapal selam kelas Virginia dan memiliki opsi untuk membeli dua lagi.
Pentagon menolak memberikan komentar tentang rencana itu. Begotu juga Gedung Putih. AUKUS akan menjadi proyek pertahanan terbesar Australia dan menawarkan prospek pekerjaan di ketiga negara tersebut.
Rencana Australia membeli kapal selam nuklir ini memicu protes sejumlah negara di kawasan Asia dan Pasifik.
Indonesia menyampaikan keprihatinan atas rencana negara tetangga itu untuk membangun armada kapal selam bertenaga nuklir karena ini menunjukkan berlanjutnya perlombaan senjata dan proyeksi kekuatan militer di kawasan.
“Indonesia menekankan pentingnya komitmen Australia untuk terus memenuhi kewajibannya mengenai non-proliferasi nuklir,” kata Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan resminya yang dirilis pada Jumat, 17 September 2021.
Pilihan editor Dugaan Intervensi Cina di Pemilu Kanada, Justin Trudeau Diserang Partai Konservatif
REUTERS