TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu meyakini perebutan Kota Bakhmut di Ukraina timur sangat penting untuk membobol pertahanan Ukraina. Moskow menilai kemenangan akan memungkinkan pasukan Rusia melakukan operasi ofensif lebih jauh.
"Pembebasan Artyomovsk berlanjut," kata Shoigu dalam sambutannya di televisi, Selasa, 7 Februari 2023, merujuk nama lama Bakhmut saat era Uni Soviet.
Seorang prajurit Ukraina melihat, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina 27 Januari 2023. REUTERS/Yan Dobronosov
Menurut Shoigu, Bakhmut merupakan kota penting untuk mempertahankan pasukan Ukraina di Donbas. Mengambil kendali kota itu diharapkan bisa membuat Rusia mengambil tindakan ofensif lebih lanjut ke dalam garis pertahanan Ukraina.
Tentara Rusia telah melakukan kampanye intensif selama berbulan-bulan untuk menguasai kota kecil itu. Kemenangan Moskow akan menjadi kemajuan teritorial signifikan pertama mereka sejak musim panas lalu.
Wilayah industri berat Donbas di Ukraina timur terdiri dari Donetsk dan Luhansk. Kedua wilayah itu diakui Moskow bersama dua wilayah Ukraina lainnya sebagai bagian wilayah Rusia. Klaim itu ditolak Kyiv dan Barat sebagai tindakan ilegal.
Kepala kelompok tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin mengatakan pada Jumat 3 Maret 2022, pasukannya secara praktis mengepung Bakhmut. Grup Wagner telah mempelopori pertempuran untuk kota tersebut.
Sebelumnya Presiden Rusia Volodymyr Zelensky pada Senin, 6 Maret 2023, menyatakan pasukan Ukraina akan terus mempertahankan kota itu. Shoigu mengatakan Barat meningkatkan pengiriman senjatanya ke Ukraina tetapi itu tidak akan mengubah jalannya peristiwa di medan perang.
"Dukungan negara-negara NATO untuk rezim Kyiv tidak akan membawa keberhasilan bagi pasukan Ukraina di medan perang," katanya. Dia menambahkan, pasukan Rusia menimbulkan kerugian besar pada pasukan Ukraina.
Baik Kyiv dan Moskow mengatakan mereka telah membunuh sejumlah besar pasukan musuh dalam pertempuran memperebutkan Bakhmut. Sedangkan analis militer memperlakukan klaim kematian dan korban kedua belah pihak dengan skeptis. Namun diakui perjuangan selama berbulan-bulan untuk menguasai Bakhmut telah berubah menjadi salah satu kampanye paling berdarah dari perang Ukraina yang sudah berlangsung setahun.
REUTERS
Pilihan Editor: Tingkatkan Aktivitas Militer di Taiwan, Cina: Demi Integritas Teritorial
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.