Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Panas Rusia-AS, Apa yang Dialami Dunia bila Perang Nuklir Pecah?

Reporter

image-gnews
Mortir 2S4 Tyulpan memiliki jangkauan 6,2 mil, jauh lebih pendek dari artileri Rusia lainnya. Peluru 240mm raksasa dapat meledak dengan kekuatan tinggi, dan dapat menembus lapis baja. Selama Perang Dingin, Tyulpan dilengkapi dengan hulu ledak kimia dan senjata nuklir taktis. Ada proyektil berpemandu presisi yang disebut
Mortir 2S4 Tyulpan memiliki jangkauan 6,2 mil, jauh lebih pendek dari artileri Rusia lainnya. Peluru 240mm raksasa dapat meledak dengan kekuatan tinggi, dan dapat menembus lapis baja. Selama Perang Dingin, Tyulpan dilengkapi dengan hulu ledak kimia dan senjata nuklir taktis. Ada proyektil berpemandu presisi yang disebut "Daredevil" yang digunakan di Afghanistan dan Chechnya. Foto : Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 21 Februari 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa pihaknya “menangguhkan partisipasi” dalam New Strategic Arms Reduction Treaty (New START), perjanjian tentang senjata nuklir yang tersisa dengan Amerika Serikat. Pernyataan itu membuat dunia khawatir akan meningkatnya risiko perang nuklir.

New START sendiri berlaku sejak 2011 dan seharusnya kedaluwarsa pada Februari 2026. Melansir dari csis.org, perjanjian ini memungkinkan setiap negara untuk memverifikasi pakta senjata dan memeriksa persenjataan nuklir negara lain dalam jangka waktu tertentu. New START juga mensyaratkan komunikasi rutin tentang serangkaian operasi militer untuk menghindari kesalahpahaman.

Rusia kemudian menjelaskan, mereka tidak sepenuhnya mengabaikan New START serta tidak akan berusaha untuk menambah persediaan nuklir. Terlepas dari perjanjian bilateral Rusia dan Amerika Serikat soal pembatasan senjata tersebut, apa yang akan terjadi jika perang nuklir benar-benar pecah suatu saat nanti? Berikut ulasannya dilansir dari icanw.org.

Dampak Perang Nuklir Jangka Pendek

Senjata nuklir singkatnya sangat tidak manusiawi, bersifat paling merusak dan membabi buta. Dampak nuklir lebih-lebih dari senjata lain dari segi skala kehancuran hingga efek radioaktif secara genetis.

Satu bom nuklir yang diledakkan di atas kota besar dapat membunuh jutaan orang. Penggunaan puluhan atau ratusan bom nuklir akan mengganggu iklim global serta menyebabkan kelaparan massal. Jika perang nuklir antara Rusia dan Amerika serikat pecah, jumlah korban diperkirakan mencapai ratusan juta orang.

Butuh waktu sekitar 10 detik untuk bola api dari ledakan nuklir mencapai ukuran maksimalnya. Ledakan nuklir melepaskan sejumlah besar energi dalam bentuk dentuman, panas, dan radiasi. Gelombang kejut yang sangat besar mencapai kecepatan ratusan kilometer per jam. Ledakan itu membunuh orang yang mendekati titik nol serta menyebabkan cedera paru-paru, kerusakan telinga, hingga pendarahan dalam.

Orang-orang menderita luka-luka akibat bangunan runtuh dan benda-benda yang terlontar. Radiasi termal sangat kuat sehingga hampir semua zat yang mendekati titik nol menguap. Panas ekstrem menyebabkan luka bakar yang parah serta menyulut api di area yang luas, bersatu menjadi badai api raksasa.

Bahkan, orang-orang yang bersembunyi di ruang bawah tanah mungkin akan menghadapi kematian karena kekurangan oksigen dan keracunan karbon monoksida.

Dampak Perang Nuklir Jangka Panjang

Senjata nuklir akan menghasilkan radiasi pengion (ionasi) yang bisa membuat orang sakit atau bahkan meninggal dunia. Sekalipun sembuh, orang yang telah terpapar memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang, termasuk kanker dan kerusakan genetik.

Radiasi itu juga pasti mencemari lingkungan. Sebuah uji nuklir di atmosfer pada 1945–1980 telah menunjukkan konsekuensi jangka panjang yang serius. Para dokter memproyeksikan bahwa sekitar 2,4 juta orang di seluruh dunia pada akhirnya akan mati akibat kanker.

Penggunaan kurang dari satu persen senjata nuklir di dunia saja dapat mengganggu iklim global dan mengancam dua miliar orang jatuh ke dalam kelaparan. Sementara itu, ledakan ribuan senjata nuklir dapat mengakibatkan musim dingin nuklir yang berujung kepada kehancuran ekosistem makhluk hidup.

Para dokter dan first responder lainnya tidak akan dapat bekerja di daerah yang hancur dan terkontaminasi radioaktif. Satu ledakan nuklir di kota modern akan sangat-sangat membebani sumber daya bantuan bencana yang ada. Sistem bantuan apa pun yang telah dibangun sebelumnya bakal kewalahan menghadapi perang nuklir. Populasi pengungsi bahkan akan menghasilkan krisis terbesar yang pernah ada.


Dampak Lingkungan dan Sosial Ekonomi dari Senjata Nuklir

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keberadaan senjata nuklir memiliki dampak kuat terhadap lingkungan. Perang nuklir akan menyebabkan gangguan iklim dengan konsekuensi yang sangat menghancurkan. Dunia akan terkena musim dingin nuklir, kelaparan global yang mematikan, hingga efek pemanasan global yang semakin parah.

Dampak sosial ekonomi juga akan sangat buruk. Negara berkembang dan kelompok marginal menjadi pihak yang paling menderita. Sebab, senjata nuklir tentu memakan dukungan finansial yang tidak sedikit. Negara yang memiliki senjata nuklir rata-rata menghabiskan $225 juta dolar untuk pengembangan dan pemeliharaannya. Dana tersebut sepantasnya digunakan untuk membiayai aset-aset penting seperti teknologi ramah lingkungan dan fasilitas kesehatan.


Senjata Nuklir adalah Hal yang Terburuk

Sebagian besar orang mungkin setuju atas pernyataan ini. Dari sejumlah penjabaran sebelumnya, dapat dirangkum faktor-faktor yang mendukung bahwa nuklir adalah senjata yang terburuk.

1. Senjata nuklir menyebabkan kerusakan dan kematian massal.

2. Senjata nuklir menyebabkan radiasi tingkat tinggi.

3. Senjata nuklir menyebabkan gangguan iklim dan kelaparan global.

4. Senjata nuklir menyebabkan implikasi luas terhadap kesehatan dan lingkungan.

5. Warga sipil menjadi korban utama.

6. Bantuan kemanusiaan tidak bisa sampai kepada para korban.

7. Penyalahgunaan dana publik.

NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

2 jam lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

3 jam lalu

Taylor Swift tampil dalam konser
Album Baru Taylor Swift The Tortured Poets Department: Sebuah Amalgamasi

Ada Daddy I Love Him di album ini yang menandai kembalinya Taylor Swift country, dalam beberapa hal, termasuk penulisan lagu dongeng dan riff gitar.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

19 jam lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

1 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

1 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Pengeluaran Militer Global Capai Rekor Tertinggi pada 2023, Israel Naik 24 Persen

Pengeluaran militer global pada 2023 mencapai rekor tertinggi dengan angka US$2.443 miliar atau sekitar Rp39,66 kuadriliun.


Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

1 hari lalu

Sejumlah penari menari pada peringatan Hari Bumi di Taman Hutan Raya Juanda, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis 22 April 2021. Tujuh orang penari yang berasal dari sanggar tari Bongkeng Art Space membawakan tarian alam selama tujuh jam tanpa henti untuk memperingati Hari Bumi. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kilas Balik Lahirnya Hari Bumi pada 22 April yang Ditetapkan Mulai 1970

Kilas balik Hari Bumi yang lahir dari kepedulian Senator Amerika Serikat dan gerakan mahasiswa tahun 1970-an.


AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

2 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.


Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

2 hari lalu

Penampakan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M yang diterbangkan Presiden Rusia Vladimir Putin di Kazan, Rusia 22 Februari 2024. Pesawat raksasa yang diberi nama
Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

Antony Blinken akan memperingati otoritas Cina atas segala konsekuensi mengekspor bahan baku dari Rusia yang digunakan pada industri militer


Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah