TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Filipina menangkap tiga orang terkait penembakan yang menewaskan Gubernur Negros Oriental, Roel Degamo, pekan lalu. Satu tersangka lain tewas ketika akan ditangkap, Minggu, 5 Maret 2023.
Pembunuhan Degamo di rumahnya pada Sabtu, 4 Maret 2023, dilakukan oleh setidaknya enam pria bersenjatakan senapan serbu. Para pelaku mengenakan seragam kamuflase seperti militer dan rompi tahan peluru. Selain gubernur, delapan orang lain termasuk penduduk desa miskin yang mencari bantuan dari pemimpin politik itu, juga ditemukan tewas.
Sejauh ini belum diungkap motf serangan tersebut.
Melalui sebuah wawancara radio, kepala kantor informasi publik Kepolisian Nasional Filipina (PNP) Kolonel Redrico Maranan mengatakan bahwa selama pengejaran, seorang tersangka meninggal. Dalam sebuah pernyataan, PNP mengatakan tersangka tak dikenal itu tewas setelah menembaki polisi..
Letnan Kolonel Gerard Ace Pelare, juru bicara Kelompok Tugas Investigasi Khusus PNP, mengkonfirmasi kematian tersangka.
Polisi menemukan berbagai macam amunisi dan dua rompi anti peluru di dekat kendaraan yang ditinggalkan para tersangka. Perangkat itu di antaranya lima senapan serbu, dua granat berpeluncur roket B40, dan amunisi, dan dua seragam tempur. Aparat juga menemukan tiga pasang sepatu tempur dan dua tempat penyimpanan senjata kaliber 45.
Pelare mengatakan pemilik kendaraan sudah diketahui, namun dia menolak menjelaskan lebih lanjut.
Ketiga tersangka tersebut, diidentifikasi atas nama Joric Labrador, 50; Joven Aber, 42; dan Benjie Rodriguez, 45. Salah seroang tersangka bekas tentara, yang diberhentikan dengan tidak hormat dari Angkatan Darat Filipina karena berbagai pelanggaran.
Tersangka lain dalam penyerangan dan pembunuhan Degamo juga dilaporkan telah ditangkap kemarin oleh polisi dan tentara dalam penggerebekan di Amlan, Negros Oriental. Ditemukan bersama tersangka adalah gudang senjata api.
Degamo sedang bertemu penduduk desa miskin yang mencari bantuan medis dan lainnya ketika orang-orang bersenjata berjalan dengan tenang ke kompleks perumahannya di kota Pamplona dan melepaskan tembakan. Mereka melarikan diri dengan tiga SUV, yang kemudian ditinggalkan di kota terdekat.
Polisi mengatakan, sedikitnya 17 lainnya, termasuk seorang dokter dan dua tentara, terluka.
Presiden Ferdinand Marcos Jr. mengutuk pembunuhan Degamo. "Pemerintah Filipina tidak akan berhenti sampai kami membawa para pelaku kejahatan pengecut dan keji ini ke pengadilan," katanya.
Pilihan editor Pangeran Harry Diundang ke Acara Penobatan Raja Charles
Phil Star, ABC News