TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berada di Yordania untuk memulai kunjungan tiga negara di Timur Tengah. Tujuan kunjungannya ini adalah untuk meyakinkan kembali komitmen sekutu utama Amerika ke wilayah tersebut meskipun Washington baru-baru ini fokus pada Rusia dan China, kata para pejabat. Austin berencana menyampaikan pesan keras untuk para pemimpin Israel dan Mesir.
Kepala Pentagon, yang tiba di Amman, Minggu, 5 Maret 2023, diperkirakan akan menekan para pemimpin Israel untuk mengurangi ketegangan di Tepi Barat dan berusaha memperkuat hubungan dalam pembicaraan dengan para pemimpin Mesir sambil menyentuh masalah HAM.
"Austin akan menyampaikan komitmen abadi AS untuk Timur Tengah dan memberikan jaminan kepada mitra kami bahwa Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mendukung pertahanan mereka," kata seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara tanpa menyebut nama.
Amerika Serikat memiliki sekitar 30.000 pasukan di kawasan itu dan dipandang penting dalam membantu menangkal pengaruh Iran.
Pensiunan Jenderal Korps Marinir AS Frank McKenzie, yang memimpin pasukan Amerika di Timur Tengah hingga tahun lalu, mengatakan kawasan itu penting bagi Amerika Serikat sebagian karena peran China yang semakin besar.
"Saya pikir lawatan ini adalah contoh yang sangat baik dari kesempatan untuk terus memberi tahu orang-orang di wilayah itu bahwa mereka tetap penting bagi kami," tambah McKenzie, yang sekarang memimpin Institut Keamanan Global dan Nasional Universitas South Florida.
Hubungan antara China dan negara-negara Timur Tengah telah berkembang di bawah dorongan diversifikasi ekonomi kawasan, meningkatkan kekhawatiran AS tentang menguatnya keterlibatan China dalam infrastruktur sensitif di Teluk termasuk di Uni Emirat Arab.
Amerika Serikat pekan lalu menuntut agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan Menteri Keuangan garis kerasnya Bezalel Smotrich agar desa titik nyala Palestina "dihapus" - sebuah komentar yang disebut Netanyahu, Minggu, "tidak pantas." Departemen Luar Negeri AS menyebut komentar Smotrich "menjijikkan".
"Dia (Austin) juga akan cukup jujur dengan para pemimpin Israel tentang keprihatinannya mengenai siklus kekerasan di Tepi Barat dan berkonsultasi tentang langkah-langkah apa yang dapat diambil para pemimpin Israel untuk memulihkan ketenangan sebelum liburan mendatang," kata pejabat pertahanan AS.
Menjelang bulan suci Ramadan dan liburan Paskah Yahudi, para mediator asing berusaha menurunkan ketegangan yang meningkat setelah Netanyahu meraih kembali kekuasaan sebagai kepala koalisi sayap kanan yang keras.
REUTERS
Pilihan Editor: Kapal Terbalik di Jepang, 6 ABK Indonesia Dilaporkan Hilang