TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menembak mati seorang tersangka dan menangkap tiga orang lainnya dalam pembunuhan yang menewaskan seorang gubernur provinsi Filipina tengah dan delapan orang lainnya.
Para pejabat pada Mingu 5 Maret 2023 mengatakan, serangan mematikan terhadap Gubernur Negros Oriental Roel Degamo juga menewaskan penduduk desa miskin yang mencari bantuan dari pemimpin politik itu.
Pembunuhan terhadap Degamo di rumahnya pada Sabtu dilakukan oleh setidaknya enam pria bersenjatakan senapan serbu dan mengenakan seragam kamuflase seperti militer dan rompi tahan peluru. Insiden ini adalah yang paling mematikan dalam serangkaian serangan terhadap politisi dalam beberapa pekan terakhir.
Presiden Ferdinand Marcos Jr. mengutuk pembunuhan Degamo, yang mendukungnya dalam pemilihan presiden tahun lalu. "Pemerintah tidak akan berhenti sampai kami membawa para pelaku kejahatan pengecut dan keji ini ke pengadilan."
Degamo sedang bertemu penduduk desa miskin yang mencari bantuan medis dan lainnya ketika orang-orang bersenjata berjalan dengan tenang masuk ke kompleks perumahannya di Kota Pamplona dan melepaskan tembakan. Mereka melarikan diri dengan tiga SUV, yang kemudian ditinggalkan di kota terdekat dan sekitar 10 orang terlihat melarikan diri, menurut laporan polisi.
Sedikitnya 17 lainnya, termasuk seorang dokter dan dua tentara, terluka, kata polisi.
Polisi dengan cepat mendirikan pos pemeriksaan jalan dan Sabtu malam menangkap tiga tersangka, termasuk dua mantan tentara. Polisi membunuh satu orang saat mereka mengejar orang-orang bersenjata itu. Sejumlah senapan dan pistol disita dari para tersangka, kata polisi tanpa merinci atau mengungkapkan apakah mereka telah menentukan motif serangan itu.
Degamo, seorang politikus lama, awalnya kalah dalam pemilihan gubernur Negros Oriental dalam pemilihan tahun lalu. Namun, ia kemudian diangkat menjadi gubernur setelah mengajukan petisi pengadilan. Dia mengatakan beberapa tahun yang lalu telah menerima ancaman pembunuhan di provinsi itu, yang memiliki sejarah konflik politik berdarah dan kekerasan terkait pemberontakan komunis.
Pembunuhan Degamo menggarisbawahi bahwa bahkan politisi lokal pun tidak kebal dari kekerasan senjata tingkat tinggi yang terus berlanjut, meskipun pemerintah berjanji untuk memeranginya.
Bulan lalu, Gubernur Mamintal Alonto Adiong Jr. dari selatan provinsi Lanao del Sur terluka dan empat pengawalnya tewas dalam serangan terhadap konvoi mereka. Polisi mengatakan mereka membunuh salah satu tersangka dalam bentrokan dan telah mengidentifikasi orang lain yang akan segera didakwa atas serangan berdarah itu.
Dalam serangan terpisah baru-baru ini, pria tak dikenal yang dilaporkan mengenakan seragam polisi menembaki van Wakil Walikota Aparri, Rommel Alameda. Wali kota dan lima rekannya tewasdi provinsi Nueva Vizcaya utara. Para tersangka masih buron.
Kejahatan, pemberontakan Muslim dan komunis selama beberapa dekade, dan masalah keamanan lainnya adalah beberapa masalah utama yang diwariskan oleh Marcos, yang mulai menjabat pada Juni tahun lalu.
Pilihan Editor: Gubernur Filipina dan 5 Orang Lain Tewas Ditembak, Polisi Buru 10 Pelaku
ABC NEWS