TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria ditangkap Biro Investigasi Federal (FBI) dan didakwa mencoba menempatkan bahan peledak di pesawat. Ini setelah tasnya memicu alarm di Bandara Internasional Lehigh Valley di Pennsylvania, kata pihak berwenang AS pada Rabu.
FBI mengatakan bahwa Mark Muffley, 40 tahun, dari Lansford, Pennsylvania, membawa koper pada Senin untuk penerbangan menuju ke Sanford, Florida.
Administrasi Keamanan Transportasi AS (TSA) mengatakan salah satu petugasnya menemukan barang mencurigakan di dalam koper yang tampaknya merupakan alat peledak aktif.
"FBI dan teknisi bom penegak hukum setempat menetapkan bahwa barang itu memang alat peledak aktif," kata juru bicara TSA.
Tas itu memicu alarm dan petugas menemukan apa yang mereka gambarkan sebagai "senyawa melingkar" yang tersembunyi di lapisan bagasi, dengan dua sekering dan bubuk yang disembunyikan di kertas lilin dan bungkus plastik, kata FBI dalam laporan resminya.
"Bubuk itu diduga merupakan campuran bubuk flash dan butiran gelap yang digunakan dalam kembang api tingkat komersial," tambah laporan itu.
"Bubuk hitam dan bubuk flash rentan terhadap panas dan gesekan serta menimbulkan risiko yang signifikan bagi pesawat dan penumpang."
Setelah alarm berbunyi, pihak berwenang memanggil Muffley untuk melapor ke keamanan di bandara. Beberapa menit kemudian, Muffley terlihat meninggalkan bandara, tambah FBI. Sore harinya, dia ditangkap di rumahnya.
Rincian lebih lanjut tentang insiden tersebut, termasuk dugaan niat Muffley, tidak segera diketahui. Reuters tidak dapat segera menghubungi Muffley atau perwakilannya. ABC News melaporkan Muffley dijadwalkan hadir di pengadilan pada Kamis.
Bandara mengatakan telah menutup sementara sebagian terminal utamanya yang berjarak 160 kilometer dari New York pada Senin, sementara pihak berwenang menyelidiki paket yang mencurigakan itu.
Pilihan Editor: Hakim AS: Larangan Pengguna Ganja Memiliki Senjata Api Tidak Konstitusional
REUTERS