TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Volodymyr Zelensky mengakui Ukraina selamat dari musim dingin berkat upaya pemerintah memastikan energi dan panas. Namun, dia meyakini Rusia masih menjadi ancaman bagi sistem pembangkit negaranya.
"Musim dingin sangat sulit dan setiap orang Ukraina, tanpa melebih-lebihkan, merasakan kesulitannya," kata Zelensky dalam pesan video malamnya, Rabu, 1 Maret 2023.
"Tapi kami berhasil memberi Ukraina energi dan panas. Ancaman terhadap sistem energi tetap ada. Dan pekerjaan terus berlanjut untuk memastikan sistem energi tetap berfungsi,” tutur Zelensky.
Hari pertama Maret secara tradisional menandai akhir musim dingin di Ukraina dan Rusia, meskipun cuaca dingin mungkin berlanjut.
Rusia telah melakukan gelombang serangan rudal secara teratur di pembangkit listrik. Strategi itu disebut telah dikalkulasikan untuk membuat orang Ukraina biasa bertekuk lutut. Moskow kerap membantah menargetkan warga sipil.
Pada Rabu, 1 Maret 2023, Zelensky dan pemerintahannya rapat mengenai masalah energi bersama perusahaan dan pejabat lain di sektor itu.
Zelensky mengatakan para pejabat membahas bagaimana melakukan transisi yang biasa dari kebutuhan energi musim dingin ke musim panas. “Kami melihat risikonya dan akan memberikan tanggapan,” ujarnya menambahkan.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan serangan terhadap target energi berdampak besar pada warga sipil. Sejumlah pihak mengatakan serangan itu harus diselidiki sebagai kejahatan perang. Serangan itu kadang-kadang mematikan listrik ke ratusan ribu warga Ukraina di rumah mereka.
Pilihan Editor: Ketika Zelensky, Putin, dan Biden Saling Klaim Pemenang dari Perang Rusia Ukraina
REUTERS | DANIEL A. FAJRI