TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita simpanan disebut-sebut tersangkut kasus mutilasi Abby Choi, sosialita asal Hong Kong. Perempuan yang diketahui bernama Ng atau dikenal pula sebagai Yung Yung merupakan kekasih dari bekas ayah mertua Abby Choi, Kwong Kau. Menurut polisi Kwong Kau adalah otak terhadap mutilasi Abby Choi.
Dilansir dari Metro.co.uk, Yung Yung telah dibebaskan dengan jaminan. Ia menjalani wajib lapor ke polisi hingga akhir Maret.
Wanita berusia 47 tahun ini ditangkap pada hari Minggu dan ditahan di kantor polisi setelah diinterogasi. Dia diduga menyewa sebuah unit di The Arch di West Kowloon seharga HK$ 40.000, untuk menampung Alex Kwong Kong-chi, mantan suami Choi.
Ng juga diduga membantu mantan ayah mertuanya Kwong Kau menyewa rumah di Lung Mei Tsuen, Tai Po, tempat Choi dibunuh dan dipotong-potong dengan kejam. Sumber mengatakan Ng atau Yung Yung ini bekerja di panti pijat di Prince Edward dan pusat spa di Kota Kowloon. Di panti pijat itu dia bertemu Kwong Kau enam bulan lalu.
Sementara itu, Alex Kwong yang berusia 28 tahun telah diseret ke Pengadilan Negeri pada Selasa pagi. Terlepas dari dakwaan pembunuhan yang sekarang dihadapi, Alex Kwong juga menghadapi tujuh dakwaan pencurian karena diduga mencuri 39 kalung, 32 gelang, lebih dari 13 batangan emas, 102 butir emas, dan enam liontin antara Mei 2013 dan Januari 2015.
Ketika Hakim Ketua Justin Ko King-sau bertanya kepada Kwong apakah dia ingin mengatakan sesuatu, Kwong hanya menjawab tidak ada. Kasus tersebut telah ditunda hingga 9 Mei, sambil menunggu penuntutan untuk meninjau kembali bukti dan mempertimbangkan untuk mengajukan tuntutan baru terhadap Kwong. Dia akan ditahan hingga Mei.
Polisi Masih Mencari Bagian Tubuh Abby Choi
Sementara itu polisi Hong Kong terus mencari bagian tubuh sosialita Abby Choi yang dimutilasi oleh mantan suami dan keluarganya pada Selasa, 28 Februari 2023. Otoritas akan menelusuri badan yang terpotong-potong itu sampai tempat pembuangan akhir sampah (TPA) Hong Kong.
South China Post seperti dikutip Today mewartakan sekitar 100 petugas polisi yang mengenakan alat pelindung diturunkan ke lokasi TPA. Operasi besar-besaran diperintahkan setelah peninjauan rekaman kamera keamanan di dekat TKP di Desa Tai Po.
Sumber yang mengetahui kasus itu mengatakan, jejak itu diduga menunjukkan tersangka memindahkan tas dari apartemen, tempat bagian tubuh Abby Choi ditemukan ke tempat pengumpulan sampah terdekat. Video itu menangkap pergerakan Rabu lalu, sehari setelah model berusia 28 tahun itu dilaporkan hilang.
Sebuah tengkorak dan beberapa tulang rusuk yang diyakini milik korban ditemukan di dalam panci sup besar yang disita dari properti di Lung Mei Tsuen pada Jumat. Dua kaki perempuan juga ditemukan di dalam lemari es di apartemen tersebut. Tubuh dan tangan Choi termasuk di antara bagian tubuh yang belum ditemukan.
Sampah yang dikumpulkan di tempat pengumpulan sampah dikirim ke TPA Wilayah Baru Timur Laut di Ta Kwu Ling. Polisi telah bekerja sama dengan otoritas terkait untuk mempersempit area pencarian di lokasi tersebut, kata sumber itu.
"Sebuah ekskavator dapat dikerahkan untuk menggali area yang terlibat sebelum petugas yang mengenakan alat pelindung masuk dan melakukan pencarian," kata sumber tersebut.
Polisi melakukan pencarian tanpa hasil selama akhir pekan di pemakaman di Tseung Kwan O dan di selokan di Lung Mei Tsuen. Anggota keluarga Choi diharapkan untuk mengidentifikasi bagian tubuh di Kamar Mayat Fu Shan di Sha Tin pada Selasa.
Eks Suami Abby Choi dan Anggota Keluarganya Ditangkap
Empat mantan anggota keluarga telah ditangkap karena peran mereka dalam pembunuhan itu. Mereka ditahan tanpa jaminan setelah muncul di hadapan pengadilan pada Senin atas tuduhan pembunuhan dan menyimpangkan jalannya keadilan.
Mantan suami Choi, Alex Kwong Kong-chi, orang tua dan kakak laki-lakinya dikawal ke Pengadilan Kota Kowloon beberapa hari setelah mereka dikaitkan dengan pembunuhan yang mengerikan itu. Kwong, 28 tahun, ayahnya Kwong Kau, 65 tahun, dan saudaranya Anthony Kwong Kong-kit, 31 tahun, didakwa atas pembunuhan Choi pada 21 Februari.
Ibu berusia 63 tahun, Jenny Li Sui-heung, menghadapi dakwaan memutarbalikkan proses peradilan karena diduga menghancurkan barang bukti yang memberatkannya selama penyelidikan polisi pada 23 Februari.
METRO.CO.UK | TODAY ONLINE | REUTERS
Pilihan Editor: Ratusan Siswi di Iran Diracun Agar Tak Masuk Sekolah, Menyerang Jantung
