TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sementara pemilihan presiden Nigeria yang disengketakan menunjukkan Bola Tinubu dari partai berkuasa mendekati kemenangan, demikian hasil penghitungan suara Reuters di 33 dari 36 negara bagian dan ibu kota federal Abuja, Selasa, 28 Februari 2023.
Potensi kemenangan Tinubu memperluas cengkeraman Partai Kongres Progresif (APC) pada kekuasaan di negeri produsen minyak utama dan negara terpadat Afrika itu. Namun, ia mewarisi serangkaian masalah tinggalan Presiden Muhammadu Buhari.
Nigeria sedang berjuang dengan melawan pemberontakan militan di timur laut, serangan bersenjata, pembunuhan dan penculikan, konflik antara penggembala ternak dan petani, kekurangan uang tunai, bahan bakar dan listrik dan korupsi abadi yang menurut lawannya gagal diberantas oleh partai Buhari, meskipun berjanji untuk melakukannya.
Dengan hanya 4 negara bagian yang tersisa untuk penghitungan terakhir, Tinubu unggul sekitar 34% atau 7,6 juta suara sah yang dihitung, sehingga kemungkinan besar dia akan dinyatakan sebagai pemenang.
Tetapi partai-partai oposisi menolak hasil tersebut dan menilainya cacat. Pemilu ini mengalami banyak kesulitan teknis karena pengenalan teknologi baru oleh Komisi Pemilihan Umum Independen (INEC) dan pada Selasa oposisi meminta ketuanya Mahmood Yakubu untuk mengundurkan diri.
Tinubu meminta para pemilih untuk memilihnya berdasarkan rekam jejaknya selama dua masa jabatan sebagai gubernur negara bagian Lagos pada pergantian abad, di mana ia berhasil mengurangi kejahatan kekerasan, memperbaiki kemacetan lalu lintas kota yang mengerikan, dan membersihkan sampah.
Namun, pria berusia 70 tahun itu kadang-kadang tampak lemah di depan umum, melontarkan pidatonya dan menjawab pertanyaan dengan basa-basi, membuat beberapa orang meragukan seberapa efektif dia.
Atiku Abubakar dari oposisi utama Partai Rakyat Demokratik (PDP) meraih 29% atau hampir 6,4 juta suara sah. Peter Obi dari Partai Buruh yang lebih kecil mendapat 25% atau sekitar 5,5 juta suara.
Kampanye Obi menarik kaum muda dan perkotaan, pemilih yang lebih berpendidikan yang muak dengan politik korup di masa lalu.
Kedua partai dan oposisi yang lebih kecil ADC menolak hasil tersebut.
"Hasil yang diumumkan di pusat penghitungan nasional telah banyak direkayasa dan dimanipulasi dan tidak mencerminkan keinginan warga Nigeria yang diungkapkan di tempat pemungutan suara," kata mereka dalam pernyataan bersama.
Pilihan editor AS Sambut Baik Bantuan dan Kunjungan Menlu Saudi ke Ukraina
REUTERS