TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat meminta Meksiko untuk mengekstradisi Ovidio Guzman, putra bos narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman yang tengah dipenjara.
Dua sumber dari Pemerintah Meksiko mengkonfirmasi kepada Reuters pada Senin, 27 Februari 2023, permintaan itu diajukan supaya dia dapat menghadapi tuntutan pidana di pengadilan AS.
Pasukan keamanan Meksiko menangkap Ovidio pada Januari lalu setelah baku tembak sengit di dekat kota Culiacan, di negara bagian Sinaloa utara. Tempat itu sudah lama jadi pangkalan lama kerajaan penyelundupan narkoba ayahnya yang masih kuat.
Ovidio jadi orang dicari atas tuduhan perdagangan narkoba. Penangkapan Januari itu memicu gelombang kekerasan, menyebabkan puluhan orang tewas.
El Chapo naik ke tampuk kekuasaan sebagai kepala Kartel Sinaloa, sebelum dia diekstradisi ke Amerika Serikat pada 2017.
Tentara menahan Ovidio pada 2019. Akan tetapi dia segera dibebaskan karena penangkapannya memicu masuknya orang-orang bersenjata dalam jumlah besar ke Culiacan.
Operasi yang gagal pada saat itu merupakan hal yang memalukan secara politik bagi Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador.
Pada 2021, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat telah menawarkan hadiah US$5 juta atau sekitar Rp 76,3 miliar untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman Ovidio.
Ovidio telah didakwa di Amerika Serikat dengan konspirasi untuk memperdagangkan kokain, metamfetamin, dan mariyuana ke negara tersebut.
Pilihan Editor: Hakim di Meksiko Tak Mau Anak Gembong Narkoba El Chapo Diekstradisi ke Amerika
REUTERS