TEMPO.CO, Jakarta - Yevgeny Prigozhin, bos kelompok tentara bayaran Rusia Grup Wagner, mengatakan bahwa seorang politikus yang mengkritiknya harus ditembak dan mungkin berakhir di garpu rumput.
Seperti dilansir Reuters Sabtu, Prigozhin yang juga mantan narapidana sekaligus pengusaha katering itu kesal karena seorang gubernur daerah menyuruhnya untuk tetap menjalankan bisnis makanannya, alih-alih turut campur dalam invasi Rusia di Ukraina.
"Selama perang 1941-1945, yang sekarang terulang kembali, Stalin hanya menembak orang-orang seperti Anda. Saya pikir kita akan segera kembali ke masa itu," katanya kepada Gubernur Sverdlovsk, Yevgeny Kuivashev.
"Saya yakin waktunya tidak lama lagi ketika orang akan mencapai titik didih dan membunuh Anda dan orang-orang seperti Anda dengan garpu rumput," tambahnya, menyinggung pemberontakan petani.
Prigozhin, 61 tahun, menjalani hukuman sembilan tahun penjara karena pencurian dan perampokan jalanan pada 1980-an. Ia muncul dari bayang-bayang dan menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari tahun lalu.
Tentara bayarannya, yang dia sebut sebagai yang terbaik, menjadi ujung tombak serangan di timur Ukraina. Pada Jumat, dia mengumumkan bahwa anak buahnya - termasuk mantan tahanan seperti dia - telah merebut pemukiman Ukraina di pinggiran kota pertambangan kecil Bakhmut, yang telah mereka kepung selama berbulan-bulan.
Profil media Prigozhin, pengaruh politik, dan kegemarannya mencela petinggi militer dan siapa pun yang menghalanginya telah membuat marah beberapa orang di pemerintahan Rusia.
Namun Prigozhin, yang menjadi kaya dari kontrak negara yang diberikan kepada perusahaan katering yang dia kendalikan, terbukti sulit dijinakkan. Hal ini mengingat peran besar Wagner dan dukungan yang dia dapatkan dari blogger militer berpengaruh dan beberapa politisi pro-perang.